PERAYAAN Kumbh Mela, festival keagamaan terbesar di dunia, kembali diwarnai tragedi setelah insiden desak-desakan yang menewaskan sedikitnya 15 orang dan melukai banyak lainnya.
Kejadian ini terjadi pada Rabu (29/1/2025) pagi saat jutaan peziarah berkumpul di kota suci Prayagraj, negara bagian Uttar Pradesh, untuk melakukan ritual mandi suci di pertemuan sungai Gangga dan Yamuna.
Seorang dokter di lokasi kejadian, yang enggan disebutkan namanya karena tidak berwenang memberikan pernyataan kepada media, mengonfirmasi jumlah korban kepada AFP.
Baca Juga:Kasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka PembunuhanMenteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini Jelasnya
“Setidaknya 15 orang telah meninggal sejauh ini. Yang lainnya sedang menjalani perawatan,” ujar dokter tersebut.
Tim penyelamat terlihat bekerja sama dengan para peziarah untuk mengangkut korban dari lokasi kejadian. Tanah di sekitar lokasi dipenuhi dengan pakaian, sandal, dan barang-barang pribadi yang ditinggalkan dalam kepanikan. Polisi bergerak di antara kerumunan, membawa tandu dengan tubuh para korban yang ditutupi selimut tebal.
Adapun ini merupakan salah satu hari paling suci dalam kalender Hindu, di mana para sadhu-orang suci berbalut kain saffron-memimpin jutaan umat dalam prosesi mandi ritual untuk membersihkan dosa. Namun, alih-alih melihat pemandangan ibadah yang khusyuk, suasana di lokasi justru berubah mencekam.
Petugas festival berkeliling dengan pengeras suara, meminta para peziarah untuk menjauhi area perairan demi keselamatan mereka.
“Kami dengan rendah hati meminta semua umat untuk tidak datang ke lokasi utama mandi suci,”ujar salah satu staf festival melalui megafon. “Mohon bekerja sama dengan petugas keamanan.”
Mendengar tragedi yang terjadi, banyak peziarah memutuskan untuk meninggalkan festival lebih awal. Salah satunya adalah Sanjay Nishad, yang merasa ketakutan setelah melihat langsung situasi di lokasi kejadian.
“Saya mendengar kabar buruk ini dan melihat sendiri tempat mandinya,” kata Nishad kepada AFP. “Keluarga saya ketakutan, jadi kami memutuskan untuk pulang.”
Baca Juga:Pemerintah Kabupaten Cirebon Tangani Banjir Bandang, Begini Langkah Strategis BBWS CimancisSlow Living di Kota Salatiga
Pejabat pemerintah setempat, Akanksha Rana, mengatakan kepada Press Trust of India (PTI) bahwa insiden ini dipicu oleh robohnya beberapa pembatas kerumunan. Hal ini menyebabkan peziarah yang sedang berjalan menuju lokasi mandi suci mulai saling dorong dalam kepanikan.