Kongo menolak keluhan Rwanda, dan mengatakan bahwa Rwanda telah menggunakan milisi proksi untuk mengendalikan dan menjarah mineral yang menguntungkan seperti coltan, yang digunakan pada ponsel pintar.
PBB dan kekuatan-kekuatan global khawatir konflik ini dapat berkembang menjadi perang regional, seperti yang terjadi pada tahun 1996-1997 dan 1998-2003 yang menewaskan jutaan orang, sebagian besar karena kelaparan dan penyakit.
Corneille Nangaa, pemimpin Aliansi Sungai Kongo yang mencakup M23, mengatakan bahwa tujuan para pemberontak adalah untuk menggantikan Presiden Felix Tshisekedi dan pemerintahannya di ibu kota.
Baca Juga:Kasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka PembunuhanMenteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini Jelasnya
Pasukan penjaga perdamaian PBB telah terjebak dalam pertempuran. Afrika Selatan mengatakan tiga tentaranya tewas dalam baku tembak antara pasukan pemerintah dan pemberontak dan yang keempat tewas akibat luka-luka dari pertempuran sebelumnya, sehingga jumlah korban tewas dalam sepekan terakhir menjadi 13 orang.