MENTERI Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengejek usulan Presiden AS Donald Trump untuk ‘membersihkan’ warga Palestina dari Gaza. Dalam sebuah wawancara dengan Sky News, alih-alih bangsa Palestina yang dipindahkan, Aragachi mengusulkan agar warga Israel dikirim ke Greenland.
“Saran saya adalah sesuatu yang lain. Daripada warga Palestina, cobalah untuk mengusir warga Israel – bawa mereka ke Greenland sehingga mereka dapat membunuh dua burung dengan satu batu,” katanya dilansir Aljazirah, Selasa (28/1).
Aragachi mengatakan, Trump telah menyatakan minatnya untuk menjadikan Greenland bagian dari Amerika Serikat sejak kemenangannya dalam pemilihan umum pada bulan November. Trump beralasan bahwa wilayah otonomi Denmark sangat penting bagi keamanan nasional AS.
Baca Juga:Kasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka PembunuhanMenteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini Jelasnya
Dalam wawancara tersebut, Araghchi juga mengakui bahwa sekutu regional Iran telah melemah selama pertempuran dengan Israel, tetapi bersikeras bahwa mereka tetap berdiri.
“Hamas dan Hizbullah telah dirusak. Tetapi pada saat yang sama, mereka membangun kembali diri mereka sendiri, karena seperti yang saya katakan, ini adalah aliran pemikiran, ini adalah sebuah ide, ini adalah sebuah tujuan, ini adalah sebuah cita-cita yang akan selalu ada,” katanya kepada Sky News.
Pada Sabtu, kurang dari sepekan setelah gencatan senjata terjadi di Gaza, yang mengakhiri perang selama 15 bulan, Trump menggambarkan daerah kantong Palestina itu sebagai ‘lokasi penghancuran’ dan mengatakan akan lebih baik jika semua ‘dibersihkan’
“Saya ingin Mesir menerima orang (dari Gaza),” kata Trump. “Anda berbicara tentang sekitar satu setengah juta orang, dan kita membersihkan semuanya dan ‘Anda tahu, ini sudah berakhir’.”
Trump berterima kasih kepada Yordania karena telah berhasil menerima pengungsi Palestina. Ia mengatakan ke Raja Yordania, “Saya ingin Anda menerima lebih banyak, karena saya melihat seluruh Jalur Gaza sekarang, dan itu kacau balau. Benar-benar kacau balau.”
Dia menambahkan bahwa pemindahan itu bisa bersifat sementara atau jangka panjang.
Ada kecaman langsung dari Palestina, yang bersama dengan Yordania dan Mesir, menolak gagasan tersebut. Mereka khawatir Israel tidak akan pernah mengizinkan warga Palestina kembali ke Gaza jika dipaksa pergi.