INGGRIS dan Jerman, pada Senin (27/1/2025), mengeluarkan pernyataan menolak usul kontroversial Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, untuk merelokasi warga Palestina dari Jalur Gaza ke Yordania dan Mesir.
“Warga sipil Palestina seharusnya dapat kembali ke rumah mereka, membangun kembali kehidupan mereka, dan melanjutkan hidup mereka,” kata juru bicara Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, dikutip Antara (28/1/2025).
Starmer menolak pandangan Trump pada Sabtu (25/1/2025) yang menyatakan bahwa Jalur Gaza sudah saatnya “dibersihkan” dan warga Palestina direlokasi ke Yordania dan Mesir.
Baca Juga:Kasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka PembunuhanMenteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini Jelasnya
Juru bicara PM Starmer itu lebih lanjut mengatakan, “Seperti yang telah dikatakan Menteri Luar Negeri, bagi warga Gaza yang begitu banyak kehilangan nyawa, rumah, atau orang-orang terkasih, 14 bulan terakhir konflik telah menjadi mimpi buruk yang nyata. Itulah sebabnya Inggris terus mendorong adanya resolusi untuk konflik di Gaza.”
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Jerman, Christian Wagner, menegaskan bahwa Jerman tetap berpegang pada konsensus internasional terkait status Gaza.
“Ada posisi bersama yang dipegang Uni Eropa, mitra Arab kami, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang sangat jelas: Penduduk Palestina tidak boleh diusir dari Gaza, dan Gaza tidak boleh diduduki secara permanen atau dipindahkan oleh Israel,” ujar Wagner dalam konferensi pers di Berlin, Senin (27/1/2025).
Wagner menambahkan bahwa kelompok G7, yang terdiri dari negara-negara ekonomi utama dunia termasuk AS, sejauh ini secara konsisten mendukung posisi tersebut dalam berbagai pernyataan bersama.
“Pengusiran dari Gaza dan pembangunan permukiman baru di sana tidak dapat diterima. Hal ini juga telah kami tegaskan selama Pertemuan Menteri Luar Negeri G7 di Tokyo pada 2023. Dalam hal ini, saya pikir posisi kami sudah sangat jelas,” katanya menegaskan.
Wagner mencatat bahwa ide Trump tersebut juga telah ditolak oleh negara-negara di kawasan Timur Tengah. Dia juga menekankan bahwa fokus internasional tidak boleh bergeser dari upaya yang sedang berlangsung untuk mencapai gencatan senjata yang berkelanjutan di wilayah kantong Palestina tersebut.
“Anda mungkin juga telah mencatat pernyataan yang disampaikan oleh menteri luar negeri Mesir dan Yordania. Dalam hal ini, saya ingin menegaskan bahwa bagi kami yang paling penting saat ini adalah pelaksanaan kesepakatan gencatan senjata,” kata Wagner kepada wartawan.