KEPOLISIAN Resor Kota Denpasar menyatakan berdasarkan hasil autopsi, mantan Bupati Jembrana Ida Bagus Ardana (84) dan istrinya A Sri Wulan Trisna (64) meninggal karena dibunuh. Hal itu diungkapkan oleh Kasatreskrim Polresta Denpasar Kompol Laurens Rajamangapul Haselo di Denpasar, Bali, Selasa.
“Kalau untuk pembunuhan itu sudah pasti karena dari hasil autopsi itu pembunuhan,” katanya, Selasa (28/1).
Namun demikian, kata Laurens, penyidik belum bisa memastikan motif dan pelaku pembunuhan tersebut karena belum memiliki bukti yang cukup.
Baca Juga:Kasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka PembunuhanMenteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini Jelasnya
“Tetapi motifnya ini apakah masalah harta, mungkin masalah antara keluarga atau mungkin orang lain yang mungkin masuk ke dalam itu yang belum kita dapatkan karena semua berupa petunjuk,” kata dia.
Dia menjelaskan kesimpulan penyebab dari kematian mantan bupati Jembrana itu masih berdasarkan petunjuk yang ditemukan penyidik. Dia mengakui kekurangan alat bukti menjadi kendala dalam menentukan aktor di balik pembunuhan mantan bupati dan istrinya itu.
“Sampai sejauh ini semua yang kita peroleh semua berupa petunjuk. Petunjuk tidak bisa dijadikan kekuatan untuk barang bukti menentukan status seseorang. Menurut keyakinan kami penyidik, kami harus mengumpulkan petunjuk yang bisa dinaikkan menjadi dua alat bukti,” katanya.
Dia pun tak mau berandai-andai memastikan apakah kedua korban dibunuh oleh orang terdekat atau orang lain. Menurutnya, penyidik masih berproses dengan mengumpulkan alat bukti untuk mencari pelaku pembunuhan tersebut.
“Saya belum bisa pastikan karena berupa petunjuk semuanya. Kalau pun kita bilang siapa orangnya, kita harus punya bukti yang memang cukup yang menunjukkan memang dia orangnya,” kata dia.
Hingga kini, ada 24 saksi yang telah dipanggil oleh penyidik.
Sebelumnya, peristiwa penemuan jasad Ida Bagus Ardana dan istrinya A Sri Wulan Trisna sempat membuat warga Sesetan, Kota Denpasar geger.
Peristiwa ini berawal dari adanya laporan warga dan menantu Ida Bagus Ardana ke Kepala Lingkungan Karya Darma Putu Gede Igar Bramandika, Kamis 8 Agustus 2024 pukul 18.35 Wita.
Baca Juga:Pemerintah Kabupaten Cirebon Tangani Banjir Bandang, Begini Langkah Strategis BBWS CimancisSlow Living di Kota Salatiga
Keduanya ditemukan meninggal dunia dalam posisi pintu kamar tertutup. Ida Bagus Ardana ditemukan tergeletak di dekat pintu dapur, sedangkan Sri Wulan Trisna telentang di tempat tidur. Mereka diduga meninggal tiga sampai lima hari sebelum ditemukan tewas.