DONALD Trump pada Senin menjelaskan pernyataannya selama akhir pekan tentang keinginannya untuk “membersihkan” Gaza, dengan mengatakan dari lebih dari 1 juta warga Palestina yang tinggal di wilayah tersebut. “Saya ingin mereka tinggal di tempat di mana mereka dapat hidup tanpa gangguan, revolusi, dan kekerasan yang berlebihan.”
Selama akhir pekan, Trump menjadi sorotan ketika mengatakan kepada wartawan dirinya telah berbicara dengan Raja Yordania mengenai kemungkinan membangun perumahan dan memindahkan warga Palestina dari Gaza ke negara-negara tetangga. Sebuah usulan luar biasa dari seorang presiden Amerika Serikat yang sedang menjabat.
Sekitar 90% penduduk Gaza telah mengungsi, dan banyak di antaranya harus berpindah-pindah beberapa kali, bahkan hingga lebih dari 10 kali, menurut PBB.
Baca Juga:Kasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka PembunuhanMenteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini Jelasnya
“Anda tahu, ketika melihat Jalur Gaza, tempat itu sudah menjadi neraka selama bertahun-tahun, dan sepertinya ini adalah lokasi di mana peradaban-peradaban bermula ribuan tahun yang lalu,” kata Trump pada Senin.
“Selalu ada kekerasan yang menyertainya. Jadi, saya pikir kita dapat membuat orang-orang tinggal di tempat yang jauh lebih aman, mungkin lebih baik, dan mungkin jauh lebih nyaman.”
Trump juga menyebutkan telah berbicara dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi. Namun menolak untuk mengatakan secara langsung apakah presiden Mesir tersebut memiliki pendapat tentang menerima lebih banyak pengungsi Palestina.
“Saya ingin sekali melakukan itu — saya berharap dia bersedia menerima sebagian [pengungsi], kami banyak membantu mereka, dan saya yakin dia bisa membantu kami, dia adalah teman saya,” kata Trump.
“Dia berada di bagian dunia yang sangat sulit, sejujurnya, seperti yang mereka katakan, itu lingkungan yang sulit, tetapi saya pikir dia bisa melakukannya.”
Trump juga mengatakan dia berencana untuk berbicara “dalam waktu dekat” dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang menurutnya “akan datang ke sini untuk bertemu dengan saya.”
Ketika ditanya kapan Netanyahu akan mengunjungi Washington, Trump menjawab, “sangat segera.”