Chatbot Kecerdasan Buatan Startup Teknologi Tiongkok DeepSeek Guncang Pasar Saham, Kompetisi Geopolitik?

Image credit: DeepSeek
Image credit: DeepSeek
0 Komentar

KEHEBOHAN atas chatbot kecerdasan buatan yang dibuat oleh startup teknologi Cina DeepSeek telah mengguncang pasar saham pada Senin. Hal itu memicu perdebatan mengenai persaingan ekonomi dan geopolitik antara AS dan Cina dalam mengembangkan teknologi AI.

Bloomberg melansir, saham Nvidia Corp, yang telah menjadi pemimpin dalam booming AI, anjlok 10 persen pada perdagangan pra-pasar, mencerminkan kekhawatiran pasar atas potensi gangguan terhadap model bisnisnya. Sementara itu, Nasdaq 100 berjangka turun 3,4 persen, dan S&P 500 berjangka turun 2 persen, menandakan gejolak pasar yang meluas. Sektor teknologi Eropa juga terpukul, dengan ASML Holding NV anjlok 11 persen. Sub-indeks teknologi Stoxx 600 bersiap menghadapi kerugian gabungan sebesar 1 triliun dolar AS dalam kapitalisasi pasar jika tren ini terus berlanjut.

“DeepSeek menunjukkan bahwa ada kemungkinan untuk mengembangkan model AI yang kuat dengan biaya lebih murah,” kata Vey-Sern Ling, direktur pelaksana di Union Bancaire Privee. “Hal ini berpotensi menggagalkan investasi untuk seluruh rantai pasokan AI, yang didorong oleh tingginya pengeluaran dari segelintir perusahaan hyperscaler.”

Baca Juga:Kasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka PembunuhanMenteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini Jelasnya

Menurut the Associated Press, asisten AI DeepSeek menjadi aplikasi gratis unduhan nomor satu di toko iPhone Apple pada Senin, didorong oleh rasa ingin tahu tentang pesaing ChatGPT. Salah satu hal yang mengkhawatirkan beberapa pengamat industri teknologi AS adalah gagasan bahwa perusahaan rintisan Cina telah berhasil menyamai perusahaan-perusahaan Amerika yang berada di garis depan AI generatif dengan biaya yang lebih murah.

Jika hal ini benar, maka akan menimbulkan pertanyaan mengenai besarnya dana yang direncanakan perusahaan teknologi AS untuk dibelanjakan pada pusat data dan chip komputer yang diperlukan untuk mendukung kemajuan AI lebih lanjut.

Startup DeepSeek didirikan pada tahun 2023 di Hangzhou, Cina dan merilis model bahasa besar AI pertamanya pada akhir tahun itu. CEO perusahaan ini, Liang Wenfeng, sebelumnya ikut mendirikan salah satu dana lindung nilai terkemuka di Tiongkok, High-Flyer, yang berfokus pada perdagangan kuantitatif berbasis AI.

Dana tersebut, pada tahun 2022, telah mengumpulkan 10.000 chip prosesor grafis A100 berkinerja tinggi Nvidia yang berbasis di California yang digunakan untuk membangun dan menjalankan sistem AI, menurut sebuah postingan pada musim panas itu di platform media sosial Tiongkok, WeChat. AS segera membatasi penjualan chip tersebut ke Cina.

0 Komentar