Terungkap Identitas 2 Warga Aceh yang Ditembak di Perairan Tanjung Rhu Malaysia

Ilustrasi
Ilustrasi
0 Komentar

DUA warga Aceh ditembak di Perairan Tanjung Rhu, Selangor, Malaysia yang diduga dilakukan Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM). Keduanya saat ini dirawat di lokasi berbeda.

Anggota DPD RI asal Aceh Sudirman Haji Uma menyebutkan, kedua korban adalah Andry Ramadhana (30) warga Desa Keude Pante Raja, Kecamatan Pante Raja, Kabupaten Pidie Jaya yang mengalami luka tembak di lengan. Andry saat ini dirawat di sebuah klinik di Malaysia.

Sedangkan satu korban lagi Muhammad Hanafiah (40) warga Desa Alue Bugeng Kecamatan Peureulak Timur, Kabupaten Aceh Timur yang tertembak dibagian paha. Hanafiah dirawat di sebuah rumah sakit bersama tiga korban lainnya.

Baca Juga:Kasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka PembunuhanMenteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini Jelasnya

“Saya konfirmasi ke korban berulang dan pengakuannya tidak ada perlawanan sama sekali. Menurutnya, mereka bisa melawan dengan apa sebagai sipil dan tanpa alat,” kata Haji Uma dalam keterangannya, Senin (27/1).

Menurutnya, insiden penembakan tersebut terjadi saat para Pekerja Migran Indonesia (PMI) unprocedural yang berjumlah 26 orang hendak keluar dari Malaysia secara ilegal menggunakan boat. Di tengah perjalanan, boat yang mereka tumpangi dikejar kapal patroli APMM.

Petugas APMM disebut melepaskan tembakan membabi buta ke arah boat dari jarak 20 meter hingga 25 meter. Insiden itu disebut terjadi tengah malam, Jumat (24/1).

“Boat yang ditumpangi para WNI berhasil melarikan diri usai penembakan dan selanjutnya merapat dikawasan hutan bakau daerah Banting yang masih di kawasan Selangor, Malaysia. Setelah itu para korban kemudian dibawa ke rumah sakit Serdang Selangor Malaysia oleh tekong,” ujar Haji Uma.

Sebelumnya, sejumlah warga negara Indonesia (WNI) yang merupakan pekerja migran ditembak di Perairan Tanjung Rhu, Malaysia. Lima orang jadi korban, di mana satu orang tewas dan empat lainnya mengalami luka-luka.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur mengirimkan nota diplomatik meminta agar peristiwa tersebut diselidiki. Peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (24/1). Insiden penembakan PMI itu dilakukan oleh otoritas Maritim Malaysia, yaitu Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia (APMM).

“Jadi kronologi kejadiannya berawal pada hari Jumat 24 Januari 2025 pukul 03.00 pagi di perairan Tanjung Rhu, Malaysia. Di mana saat itu patroli APMM tengah bertugas dan ada sebuah kapal yang ditumpangi atau diawaki oleh lima orang WNI Pekerjaan Migran Indonesia unprocedural,” kata Wakil Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Christina Aryani dalam konferensi pers di Gedung Kementerian P2MI, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (26/1).

0 Komentar