Peristiwa Isra Mi’raj dan Teori Einstein

Albert Einstein (Getty Images)
Albert Einstein (Getty Images)
0 Komentar

ISRA Mi’raj merupakan perjalanan yang melampaui kecepatan cahaya, yang secara teoritis tak mungkin digapai makhluk fisik, menuju langit ketujuh. Para pakar pun bicara soal sudut pandang sains terhadap peristiwa ini.

Peringatan Isra Mi’raj itu jatuh pada 27 Rajab dalam kalender Hijriah. Tahun 2025 ini, Isra Miraj jatuh pada Senin, (27/1/2025).

Perjalanan suci di abad 7 Masehi itu bermula saat Nabi Muhammad, ditemani Malaikat Jibril, pergi dari Masjidilharam, Mekkah, Arab Saudi, menuju Baitul Maqdis, Masjidilaqsa, Palestina.

Baca Juga:Menteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini JelasnyaPemerintah Kabupaten Cirebon Tangani Banjir Bandang, Begini Langkah Strategis BBWS Cimancis

Dalam perjalanan ini, Nabi Muhammad menunggang Buroq atau Buraq atau Burak, hewan anggun bersayap yang secara harfiah berarti kilat.

Mengintip Google Maps, perjalanan dari dua masjid suci itu bisa dilakukan via darat dengan mobil dengan rute tersingkat 16 jam 37 menit dengan jarak 1.471 km. Nihil opsi perjalanan udara.

Dari Al Aqsa, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam naik dari Bumi langsung ke Sidratulmuntaha di langit ke tujuh untuk menerima perintah salat lima waktu. Dalam perjalanan itu, Nabi juga bertemu dengan para pendahulunya, mulai dari Nabi Adam hingga Nabi Ibrahim.

Selesai misi, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam kembali ke umatnya di Arab Saudi. Semua rangkaian perjalanan itu hanya berlangsung dalam semalam!

Teori Einstein

Perjalanan ini masih menjadi pertanyaan dalam konteks fisika. Sains sejauh ini masih mengacu pada cahaya sebagai entitas dengan kecepatan tertinggi, yakni 299.792,458 km per detik (sering dibulatkan jadi 300 ribu km per detik atau 3×10 pangkat 8 meter per detik).

Cahaya terdiri dari foton yang tak bermassa yang membuatnya tak butuh energi untuk melaju. Tak ada materi yang riil, di luar teori-teori, yang bisa melampaui kecepatannya.

Fisikawan Albert Einstein, lewat teori relativitas umum dan khusus, menyebut makin mendekati kecepatan cahaya, materi akan membutuhkan energi teramat besar dengan waktu yang makin melambat.

Baca Juga:Slow Living di Kota SalatigaSong Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar Surat

Guru Besar Teori Fisika Institut Tekonologi Surabaya (ITS) Agus Purwanto, melansir situs Muhammadiyah, mengatakan peristiwa Isra Mi’raj tidak bisa dijelaskan dari sisi Teori Relativitas Khusus Einstein.

“Cahaya ini diketahui oleh ilmuwan dan diidentifikasi bahwa kecepatan cahaya itu 300.000 km per detik. Sehingga jika cahaya ini melingkar mengelilingi Bumi, maka satu detik ini bisa mengelilingi Bumi sekitar 6 sampai 7 kali,” tuturnya.

0 Komentar