Pelaku Mutilasi Uswatun, Antok: Saya Minta Maaf

Rohmad Tri Hartanto (32) alias Antok
Rohmad Tri Hartanto (32) alias Antok
0 Komentar

ROHMAD Tri Hartanto (32) alias Antok mengungkapkan permintaan maaf usai melakukan aksi keji kepada Uswatun Khasanah (29). Ia tega membunuh hingga memutilasi tubuh Uswatun.

“Saya minta maaf,” kata Antok singkat saat ditanyai awak media terkait penyesalannya usai konferensi pers di Mapolda Jatim, Senin (27/1/2025).

Antok pun juga nampak menunduk saat wajahnya disorot oleh puluhan kamera wartawan. Ia juga mengenakan masker sebagai penutup wajah.

Baca Juga:Kasus yang Bikin AKBP Bintoro Terseret Dugaan Pemerasan Nilai Miliaran Rupiah Terhadap Tersangka PembunuhanMenteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini Jelasnya

Sementara itu Dirreskrimum Polda Jatim Kombes Farman menjelaskan bahwa Antok melakukan pembunuhan itu di salah satu hotel yang berlokasi di Kediri pada Minggu (19/1/2025). Ia check in bersama Uswatun di kamar 301 hotel tersebut.

“Tanggal 19 mulai check in malam, lalu berdasarkan pengakuan ada percekcokan dan terjadi korban dicekik oleh yang bersangkutan tersangka sehingga meninggal dunia,” jelas Farman.

Setelah Uswatun tewas, Antok merasa kebingungan dan mulai berpikir untuk membuang mayat yang sudah dibunuhnya tersebut. Upaya mutilasi sendiri itu ia lakukan selama kurang lebih 5 jam.

Ia lalu menghubungi rekannya berinisial MAM untuk mengambil koper di rumahnya yang berlokasi di Dusun Banaran, Gombang, Tulungagung.

“Caranya pertama menyiapkan koper, diambil di rumah kemudian menyiapkan beberapa barang yang dibutuhkan. Plastik lakban pisau. Pisau beli di salah satu tempat (minimarket),” beber Farman.

Kemudian pada 20 Januari 2025 dini hari, Farman mengatakan pelaku melakukan aksinya melakukan mutilasi dengan pisau buah Ia merencanakan korban dimasukkan dalam koper, namun rupanya tidak muat.

“Karena awalnya korban akan dimasukkan utuh di koper. Tapi karena tidak cukup jadi mutilasi. Diawali kepala korban. Diupayakan masuk tetapi gak cukup,” katanya.

Baca Juga:Pemerintah Kabupaten Cirebon Tangani Banjir Bandang, Begini Langkah Strategis BBWS CimancisSlow Living di Kota Salatiga

Kemudian, pelaku memutilasi lagi tubuh Uswatun dari kaki kiri sampai batas paha.

“Dimasukkan lagi ke koper namun tidak muat, baru terakhir betis yang dimutilasi. Lalu merencanakan membuang potongan baik itu kepala maupun kaki,” beber Farman.

Potongan tubuh korban kemudian sempat dibawa oleh korban dan MAM ke rumah kosong milik nenek pelaku yang berlokasi di Tulungagung sebelum dibuang secara terpisah.

Lalu, pada 21 Januari 2025 sekitar pukul 08.00 WIB koper berisi tubuh korban oleh tersangka diisolasi menggunakan lakban dan plastic wrap.

0 Komentar