Kasus Penembakan Terhadap Pekerja Migran Indonesia, Ini Penjelasan Versi Kepolisian Malaysia

Kepala polisi Selangor Datuk Hussein Omar Khan (Foto. RAJA FAISAL HISHAN/The Star)
Kepala polisi Selangor Datuk Hussein Omar Khan (Foto. RAJA FAISAL HISHAN/The Star)
0 Komentar

KASUS penembakan terhadap para pekerja migran asal Indonesia di perairan Pantai Morib, Kuala Sengat, Selangor pada Jumat (24/1/2025) dini hari menyebabkan seorang tewas sementara empat lainnya luka-luka, lapor The News Straits Times.

Kepala Kepolisian Selangor Datuk Hussein Omar Khan mengatakan identitas korban tewas belum diketahui. Dia menjelaskan, empat orang terluka diyakini merupakan warga negara Indonesia.“Para korban terdiri dari lima orang, dengan satu orang dinyatakan meninggal di tempat kejadian dan empat lainnya mengalami luka-luka.

“Salah satu korban luka dikirim ke Rumah Sakit Klang untuk perawatan lebih lanjut, sementara tiga lainnya menerima perawatan medis di Rumah Sakit Sultan Idris Shah di Serdang,” katanya kepada Berita Harian pada Sabtu (25/1/2025).

Baca Juga:Menteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini JelasnyaPemerintah Kabupaten Cirebon Tangani Banjir Bandang, Begini Langkah Strategis BBWS Cimancis

Hussein mengatakan penyelidikan yang dinisiasi oleh markas besar polisi distrik Kuala Langat dan Sepang sedang berlangsung untuk mengetahui penyebab insiden tersebut. Diketahui bahwa Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA) menemukan perahu yang membawa korban saat melakukan patroli di dekat perairan Morib.

“Selain korban meninggal, yang diyakini sebagai warga negara Indonesia, tim MMEA menemukan seorang korban luka-luka di atas kapal tersebut. Tim patroli MMEA kemudian menarik kapal tersebut ke Pulau Carey untuk tindakan lebih lanjut.”

Polisi meyakini bahwa insiden penembakan di perairan Pantai Morib merupakan akibat dari konfrontasi antara warga asing dengan MMEA. Datuk Hussein Omar Khan, mengatakan kepada Bernama, investigasi awal menunjukkan bahwa insiden tersebut terjadi setelah sebuah kapal patroli MMEA ditabrak empat kali oleh kapal lain, yang diyakini milik para tersangka.

Dalam insiden tersebut, dua tersangka, yang diyakini berada di atas kapal, diduga berusaha menyerang petugas MMEA dengan parang di perairan Tanjung Rhu sekitar pukul tiga dini hari di hari yang sama.

“Petugas MMEA melepaskan beberapa tembakan ke arah kapal para tersangka untuk membela diri. Namun, para tersangka berhasil melarikan diri di bawah kegelapan,” kata Hussein.

Dia menambahkan bahwa pada pukul 9 pagi di hari yang sama, MMEA menerima informasi dari masyarakat tentang sebuah kapal yang terombang-ambing di sepanjang pantai Pantai Banting di Kuala Langat.

0 Komentar