Belajar dari Negeri Skandinavia Ini Soal Kebijakan Kembali ke Pembelajaran Tradisional: Baca Buku Cetak

Image: Unsplash/ Sandra Seitamaa
Image: Unsplash/ Sandra Seitamaa
0 Komentar

Membantu Mengelola Stres

Dokter Ahli Manajemen Penyakit, Alice Williams, MD menyatakan membaca membantu mengurangi stres dan memberikan kelonggaran yang dibutuhkan dari tantangan kehidupan sehari-hari.

“Ketika pembaca tenggelam dalam buku yang bagus, tubuh mulai rileks dan pernapasan melambat. Ini menyebabkan penurunan detak jantung dan tekanan darah, yang meningkatkan perasaan sejahtera secara keseluruhan,” jelas Williams

Meningkatkan Kesejahteraan Mental

Studi tentang membaca pada remaja, menemukan membaca buku menyebabkan peningkatan perhatian dan perasaan optimis, sekaligus menurunkan tingkat kecemasan dan depresi. Misalnya, biblioterapi membantu depresi karena memahami emosional dan kesadaran diri, pentingnya membaca untuk mengurangi kesepian.

Memiliki Identitas Diri

Baca Juga:Menteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini JelasnyaPemerintah Kabupaten Cirebon Tangani Banjir Bandang, Begini Langkah Strategis BBWS Cimancis

Membaca tidak hanya meningkatkan kinerja akademik, keterlibatan sosial dan pengembangan pribadi, tetapi juga membantu remaja mengembangkan wawasan selama proses menjadi dewasa. Menjelajahi identitas diri sangat penting seperti membaca cerita fiksi, mereka mengembangkan wawasan tentang hubungan yang matang, persahabatan, nilai-nilai pribadi, dan identitas budaya.

Meringankan Gejala Depresi

Dalam healthline, orang dengan depresi sering merasa terisolasi dan terasing dengan orang lain, dan itu merupakan perasaan yang terkadang bisa dikurangi oleh buku. Membaca fiksi memungkinkan anda mengantarkan diri sejenak dari imajiner sendiri dalam pengalaman imajiner para karakter, dan buku genre ‘self-help’ non fiksi mengajari anda memahami strategi yang membantu mengelola gejala depresi.

Kualitas Istirahat Lebih Baik

Para dokter juga menyarankan membaca buku sebagai bagian dari rutinitas tidur. Untuk hasil terbaik, anda sebaiknya memilih buku cetak daripada membaca di layar, karena cahaya yang dipancarkan oleh perangkat membuat tetap terjaga dan menyebabkan kondisi kesehatan yang tidak diinginkan.

Masalahnya, Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) menyebut Indonesia berada di urutan kedua dari bawah soal literasi dunia, yang mana artinya minat baca di Indonesia sangat rendah.

Menurut data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan, yakni di level 0,001. Itu artinya, dari 1,000 orang Indonesia, cuma 1 orang yang rajin membaca.

Rendahnya minat membaca buku di Tanah Air bukan berarti tanpa alasan, sehingga jangan salahkan ketika anak-anak tidak terbiasa dengan buku atau tidak gemar membaca buku. Bukunmasih menjadi barang elite di Indonesia.

0 Komentar