Pada 2021, Kantor Direktur Intelijen Nasional AS (ODNI), yang mengawasi CIA serta 16 badan intelijen federal lainnya, merilis laporan mengenai asal-usul Covid-19.
Laporan tersebut menyebutkan bahwa empat badan intelijen menyimpulkan dengan keyakinan rendah bahwa infeksi pertama kemungkinan disebabkan oleh paparan alami terhadap hewan yang terinfeksi.
Sementara itu, satu badan intelijen, yang disebut oleh The New York Times sebagai FBI, meyakini bahwa insiden tersebut disebabkan oleh kebocoran laboratorium terkait eksperimen, pengambilan sampel, atau penanganan hewan, dengan tingkat keyakinan sedang.
Baca Juga:Menteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini JelasnyaPemerintah Kabupaten Cirebon Tangani Banjir Bandang, Begini Langkah Strategis BBWS Cimancis
Tiga badan intelijen lainnya pada saat itu tidak mengambil sikap pasti. Tahun lalu, Departemen Energi AS, yang sebelumnya ragu, menyatakan bahwa mereka lebih mendukung teori asal-usul laboratorium dengan keyakinan rendah.
Menurut laporan The Times, mereka mengaitkan kejadian tersebut dengan aktivitas penelitian di Pusat Pengendalian Penyakit Wuhan, yang merupakan lembaga terpisah dari Institut Virologi Wuhan.
Pada saat laporan awal dirilis, CIA juga tidak memberikan kesimpulan tegas. Namun, dengan perubahan sikap yang diumumkan pada Sabtu ini, CIA kini lebih condong pada teori asal-usul laboratorium.
Penilaian baru terkait asal usul virus Covid-19 ini tidak didasarkan pada informasi baru, melainkan hasil dari tinjauan ulang informasi yang sudah ada. Proses tinjauan ini dimulai pada minggu-minggu terakhir pemerintahan Biden dan selesai sebelum masa jabatan Trump dimulai.