Tugas Rahasia Anggota TNI AU ke Tel Aviv, Tangani Masalah Elektronik Pesawat dari Israel

Acara peluncuran buku “Hidupku Insinyur Teknik Fisika ITB, Prajurit TNI AU dan Keluarga” (Dok Chappy Hakim)
Acara peluncuran buku “Hidupku Insinyur Teknik Fisika ITB, Prajurit TNI AU dan Keluarga” (Dok Chappy Hakim)
0 Komentar

Di ITB, anak bungsu R Soetardjo ini berkawan dengan Guntur Sukarno. Ia juga berkenalan dengan Megawati Soekarnoputri . Bahkan anak lelaki satu-satunya Rr Sri Sukamti ini menjadi pembimbing Megawati dalam praktikum mata kuliah Fisika.

Saat itu Sri Diharto menjadi asisten mata kuliah Fisika di Universitas Padjadjaran, di mana Megawati adalah salah satu mahasiswa di universitas tersebut. Sri Diharto sempat dekat dengan Megawati.

”Saya waktu itu asisten idola, jadi perhatian saya kepada Mega pun mendapat sambutannya. Gayung bersambut,” tulisnya (hal. 22).

Baca Juga:Menteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini JelasnyaPemerintah Kabupaten Cirebon Tangani Banjir Bandang, Begini Langkah Strategis BBWS Cimancis

Sri Diharto adalah satu-satunya prajurit Angkatan Udara yang mencapai pangkat jenderal bintang dua yang berasal dari jalur non pendidikan militer.

Pada tahun 1964, saat Sri Diharto belum lulus ITB, ia diajak untuk bergabung dengan AURI. Ada dua anggota AURI yang datang ke ITB untuk mencari ahli yang mau mengabdikan ilmunya demi kemajuan Angkatan Udara (hal. 49).

Sri Diharto langsung mendapat pangkat Letnan II dan ditugasi untuk mengembangkan komunikasi antariksa.

Setelah lulus dari ITB, ia mendapat penugasan untuk belajar roket ke Cranfield di Inggris. Hanya empat orang yang dipilih dari Angkatan Udara untuk mempelajari ilmu roket.

Sri Diarto diminta mempelajari Electrict Flight Control, semacam sistem pengendalian roket. Sayang, saat ia kembali ke Indonesia proyek pengembangan roket tersebut dibatalkan.

Sri Diharto adalah salah satu prajurit TNI AU yang mendapat tugas rahasia ke Israel. Pada tahun 1975, tiba-tiba ia dipanggil untuk menghadap ke Badan Intelijen Strategis (BAIS) (hal. 116).

Tanpa diberi tahu lebih dulu, ia harus berangkat dalam sebuah misi rahasia. Bahkan ia tidak boleh memberitahu keluarganya. Dengan pakaian kasual ia diterbangkan ke Frankfurt. Dari Frankfurt terbang ke Tel Aviv. Ia masuk Tel Aviv dengan paspor Thailand. Ternyata ia diminta untuk menangani masalah elektronika pesawat yang akan digunakan di Indonesia.

Baca Juga:Slow Living di Kota SalatigaSong Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar Surat

Istilah awamnya ia diminta untuk menjemput pesawat (tempur?) dari Israel untuk dibawa ke Indonesia. Penugasan Sri Diharto tidak terbatas di bidang kemiliteran. Ia juga ditugaskan di bidang sipil. Ia pernah ditugaskan sebagai Kepala Badan Metrologi dan Geofisika.

0 Komentar