Terungkap Alasan Orang Memilih Jadi Ateis, Simak Fakta-Faktanya

Ilustrasi. Foto: thinksem
Ilustrasi. Foto: thinksem
0 Komentar

Urbanisasi dan Keberagaman Budaya Mengubah Norma

Urbanisasi dan meningkatnya keberagaman budaya juga menjadi faktor penting. Di kota-kota besar, keberadaan berbagai keyakinan dan praktik hidup mendorong orang untuk mempertanyakan nilai-nilai tradisional. Dalam lingkungan pluralistik, keyakinan agama tidak lagi menjadi satu-satunya rujukan moral. Callum Brown, dalam penelitiannya, menyebut bahwa nilai-nilai humanis seperti kesetaraan gender, otonomi pribadi, dan hak asasi manusia mulai menggantikan norma-norma tradisional yang berakar pada agama. “Kota-kota besar menjadi pusat di mana nilai-nilai modern ini berkembang pesat,” ungkap Brown.Akses Informasi Ateisme di Internet

Di era digital, akses terhadap informasi semakin mudah. Platform seperti YouTube, TikTok, dan Reddit menjadi tempat diskusi bagi mereka yang meragukan agama. Menurut Lois Lee, dosen di University of Kent, media sosial menyediakan ruang bagi individu untuk menemukan komunitas yang serupa. “Bagi banyak orang, internet menjadi tempat pertama mereka menemukan alternatif untuk keyakinan tradisional,” ujar Lee. Selain itu, internet juga memfasilitasi penyebaran argumen-argumen ateis yang sebelumnya sulit diakses. Misalnya, karya-karya dari tokoh-tokoh seperti Richard Dawkins atau Christopher Hitchens menjadi lebih dikenal luas.

Generasi Muda Memilih Rasionalitas dan Kebebasan

Generasi muda, terutama Gen Z, cenderung memprioritaskan kebebasan memilih dan otonomi pribadi. Mereka lebih suka menjawab pertanyaan eksistensial dengan pendekatan rasional dibandingkan menerima doktrin agama tanpa bukti. Dalam penelitian terhadap siswa di Inggris, salah satu siswa mengatakan, “Saya tidak percaya Tuhan karena saya tidak pernah melihat bukti nyata keberadaan-Nya.” Pernyataan ini mencerminkan pergeseran dari keyakinan berbasis tradisi menuju keyakinan berbasis fakta. Peningkatan populasi ateis adalah hasil dari kombinasi berbagai faktor: perubahan pola sosialisasi agama, pengaruh pendidikan, urbanisasi, akses terhadap informasi, dan nilai-nilai modern yang mengutamakan rasionalitas serta kebebasan individu. Menurut para ahli, tren ini kemungkinan akan terus berlanjut, terutama di masyarakat yang semakin pluralistik dan global. Seperti yang dikatakan Callum Brown, “Humanisme dan ateisme tidak hanya menggantikan agama, tetapi juga membentuk kerangka moral baru bagi dunia modern.”

0 Komentar