MENTERI Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengatakan Ujian Nasional (UN) versi baru akan mulai diselenggarakan pada November 2025 bagi siswa SMA, SMK, dan MA.
Mu’ti menambahkan hasil UN dapat bermanfaat untuk jadi salah satu pertimbangan bagi perguruan tinggi dalam seleksi nasional masuk perguruan tinggi.
“Jadi memang kenapa November, karena yang kelas 12 itu kan nanti akan kuliah. Sehingga dengan hasil itu, dapat bermanfaat untuk jadi salah satu pertimbangan bagi perguruan tinggi dalam seleksi nasional masuk perguruan tinggi,” kata Mu’ti di Gedung Pusdatin Kemendikdasmen, Ciputat, Tangerang pada Selasa (21/1/2025) lalu.
Baca Juga:Menteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini JelasnyaPemerintah Kabupaten Cirebon Tangani Banjir Bandang, Begini Langkah Strategis BBWS Cimancis
Sedangkan UN versi baru bagi siswa kelas 6 SD dan 9 SMP akan dimulai pada 2026 mendatang.
Penyelenggaraan UN menurut Mu’ti akan disesuaikan dengan konsep baru yang telah dikaji dan evaluasi.
“Sedangkan untuk yang nanti SMP dan SD itu pada tahun 2026. Itulah kenapa November ya,” tutur Mendikdasmen.
Sementara itu, UN nantinya menurut Mu’ti tak jadi syarat lulus sekolah. Untuk itu, ujian kali ini memiliki tujuan dan makna baru.
Soal pemanfaatan hasil UN menjadi bahan pertimbangan perguruan tinggi pada seleksi nasional penerimaan mahasiswa baru menurut Sekjen Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) Togar Mangihot Simatupang masih wacana.
Ia mengatakan integrasi hasil UN ke dalam komponen bahan pertimbangan perguruan tinggi pada seleksi nasional setidaknya butuh waktu 1 tahun.
“Iya, itu masih juga wacana karena untuk tahun 2025, kita sudah masuk ya menggunakan skema-skema uji berdasarkan prestasi, ujian tertulis, dan mandiri,” ucapnya usai rapat kerja Komisi X DPR dengan Kemendiktisaintek, Kamis (23/1/2025).
Baca Juga:Slow Living di Kota SalatigaSong Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar Surat
“Itu mungkin bisa terjadi untuk tahun 2026. Nah yang sudah berjalan, 2025, kita nggak mungkinlah berubah itu dalam waktu yang terlalu singkat, nanti mendadak. Dan itu memberikan goncangan ya psikologis kepada peserta diri, persiapan-persiapannya nggak semudah itu, kita butuh paling tidak 1 tahun sebelum mereka masuk ke perguruan tinggi itu,” imbuh Togar.