“Hasil survei Celios ngibul,” tegasnya, Rabu (22/1) malam.
Menurutnya Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT), Yandri Susanto sudah bekerja keras keliling daerah di lebih dari 100 kegiatan.
“Salah satunya, saya hadir saat giat Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto memimpin proses pembacaan Deklarasi Subang didampingi Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Kepala Kantor Staf Presiden Letjen TNI (Purn) AM Putranto, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Menteri KKP Wahyu Sakti Trenggono, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq, Menteri Perlindungan Pekerja Migran Abdul Kadir Karding, Menteri Perdagangan Budi Santoso,” ungkapnya.
Lebih lanjut, kata Heru, Ada juga Wakil Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Ahmad Riza Patria, Kabarhakam Polri Komjen Pol Mohammad Fadil Imran, Anggota DPR RI Dessy Ratnasari, Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin, Wakil Menteri Dalam Negeri Ribka Haluk, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo.
Baca Juga:Menteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini JelasnyaPemerintah Kabupaten Cirebon Tangani Banjir Bandang, Begini Langkah Strategis BBWS Cimancis
“Utusan Khusus Presiden Bidang Pemuda dan Pekerja Seni serta Pariwisata Raffi Ahmad dan Zita Anjani, Pj Bupati Subang Imran, Kapolda Jabar Irjen Akhmad Wiyagus, Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Dadang Arif Abdurahman,” imbuhnya.
Nama-nama yang hadir, kata Heru, menunjukkan pentingnya sinergi dalam program pembangunan desa. pelaksanaan pembangunan desa terintegrasi dengan baik di antara kementerian dan lembaga agar hasilnya maksimal dan benar-benar dirasakan oleh masyarakat desa. Membuktikam kinerja Yandri selama ini sangat visioner dan menyayangkan hasil survei yang menurutnya tidak mencerminkan kenyataan.
“Pandangan Yandri tegas tentang peran desa dalam pembangunan nasional. Ia bertekad desa bukan hanya fondasi utama, tetapi juga pusat pertumbuhan yang harus didukung dan dikembangkan demi mewujudkan kesejahteraan,” ungkapnya.
Heru menekankan bahwa survei Celios yang dilakukan tidak bisa dipertanggungjawabkan. Bandingkan dengan hasil survei Litbang Kompas yang mencatat tingkat kepuasan publik terhadap kinerja 100 hari pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka mencapai 80,9 persen. Sementara itu, tingkat keyakinan publik terhadap pemerintahan mereka tercatat lebih tinggi, yakni 89,4 persen.
“Kalau survei gak benar ya masyarakat dirugikan, masyarakat dianggap dibohongi, ditipu. Karena dampaknya serius, masyarakat tidak mendapatkan informasi yang valid, yang objektif, dan benar. Oleh karena itu kalau survei yang objektif itu yang paling penting. Litbang Kompas mengambil data dari suara rakyat dan langsung terjun ke masyarakat,” pungkasnya.