CENTER of Economic and Law Studies (CELIOS) mengeluarkan hasil evaluasi terkait rapor kinerja pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka selama 100 hari kepemimpinannya. Dari hasil evaluasi tersebut, ada lima menteri di Kabinet Merah Putih yang mendapat penilaian terburuk.
Menteri yang dinilai publik memiliki kinerja buruk, yakni Menteri Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni, serta Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto.
Dilansir dari data rapor yang dikeluarkan CELIOS, Natalius mendapat nilai terburuk dengan -113 poin. Kemudian, Budi Arie mendapat nilai -61 poin, Bahlil dengan nilai -41 poin, Raja Juli dengan nilai -36 poin, dan Yandri dengan nilai -28 poin.
Baca Juga:Menteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini JelasnyaPemerintah Kabupaten Cirebon Tangani Banjir Bandang, Begini Langkah Strategis BBWS Cimancis
“Skor terendah dalam evaluasi ini diraih oleh Natalius Pigai (Menteri HAM) dengan nilai mendekati -150. Skor ini mengindikasikan adanya kritik yang signikan terhadap kebijakan di bidang HAM, karena beragam kontroversi atau kurangnya terobosan yang dilakukan,” tulis data CELIOS yang dilansir pada Rabu, 22 Januari 2025.
CELIOS juga memotret menteri-menteri yang layak dirombak atau reshuffle karena kinerjanya yang tidak baik. Hasilnya, Raja Juli Antoni paling banyak dipilih untuk di-reshuffle dengan 56 poin. Lalu, Budi Arie juga dinilai layak di-reshuffle dengan 48 poin, Bahlil dipilih 46 poin, Natalius Pigai 41 poin, dan Yandri 26 poin.
Publik juga menyoroti sejumlah menteri yang selama 100 hari sejak dilantik belum terlihat bekerja maksimal. Mereka ialah Raja Juli Antoni dengan 9,47 poin, Natalius Pigai 8,42 poin, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Arifatul Choiri Fauzi 8,42 poin, Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan Budiman Sudjatmiko 8,42 poin, dan Budi Arie 8,42 poin.
Metodologi penilaian kinerja 100 hari Kabinet Prabowo-Gibran menggunakan survei berbasis expert judgment. Panel juri terdiri dari para jurnalis yang memiliki wawasan mendalam tentang kinerja pemerintah dari beragam media massa baik elektronik, dan cetak.
Setiap panelis memberikan penilaian berdasarkan kriteria yang telah ditentukan. Keberagaman panelis memastikan penilaian mencakup berbagai perspektif.
Kemudian, setiap panelis memberikan peringkat kepada tiga menteri terbaik berdasarkan kinerja mereka dalam 100 hari pertama pemerintahan Prabowo-Gibran. Proses ini memastikan penilaian yang adil dan komprehensif dengan mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk pencapaian program, kesesuaian kebijakan dengan kebutuhan publik, kualitas kepemimpinan, dan tata kelola anggaran.