MUNCULNYA kabar migran asing berpotensi direkrut ke dalam angkatan bersenjata Taiwan untuk mengatasi kekurangan staf militer bermula dari artikel Taiwan may consider introducing foreign migrants into army
Pertanyaannya, apakah tenaga kerja Indonesia (TKI) di Taiwan juga terdampak untuk direkrut menjadi legiun tentara asing Taiwan untuk kepentingan melawan China?
Kelangkaan tentara telah menimbulkan kekhawatiran tentang kegagalan Taiwan untuk secara efektif mempertahankan diri, terutama mengingat klaim China yang berkembang atas pulau itu. Pada tahun 2024, ada lebih dari 3.000 pesawat militer Tiongkok yang terbang ke Taiwan.
Baca Juga:Menteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini JelasnyaPemerintah Kabupaten Cirebon Tangani Banjir Bandang, Begini Langkah Strategis BBWS Cimancis
Taiwan sedang mempertimbangkan untuk merekrut orang asing ke dalam angkatan bersenjatanya karena kekurangan tenaga kerja dan meningkatnya ancaman dari China. Proposal tersebut masih dibahas dan belum pada tahap lanjutan.
Proposal tersebut telah memicu perdebatan di antara anggota parlemen, pakar keamanan, dan warga negara pada umumnya, menimbulkan pertanyaan tentang prioritas pertahanan strategis Taiwan.
Kekuatan militer Taiwan
Saat ini, angkatan bersenjata Taiwan beroperasi pada kapasitas 80%, merupakan penurunan drastis dari tingkat kekuatan 89% pada tahun 2020, demikian menurut Radio Free Asia (RFA).
Kelangkaan tentara telah menimbulkan kekhawatiran tentang kegagalan pulau itu untuk secara efektif mempertahankan diri, terutama mengingat meningkatnya militer Tiongkok dan klaim historisnya atas Taiwan.
Alexander Huang, seorang pakar keamanan dan profesor di Universitas Tamkang, mengatakan, “Menurut Pusat Anggaran Yuan Legislatif, tenaga kerja pasukan sukarelawan 12.000 lebih sedikit dari Januari 2022 hingga Juni 2024,” menurut RFA.
Data dari laporan Keseimbangan Militer 2022 Institut Internasional untuk Studi Strategis (IISS) mengungkapkan bahwa personel militer aktif Taiwan mencapai 169.000, didukung oleh sekitar 1,66 juta pasukan cadangan.
Sementara itu, Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok memiliki lebih dari 2 juta tentara aktif dan 500.000 tentara cadangan. Dengan demikian, konsep mempekerjakan pejuang asing untuk bergabung dengan jajaran militer dipandang sebagai salah satu cara untuk mengatasi masalah ini.
Baca Juga:Slow Living di Kota SalatigaSong Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar Surat
Beberapa anggota parlemen dan pakar keamanan telah menyarankan bahwa “legiun asing” dapat dibentuk untuk mengisi kesenjangan tenaga kerja, di mana orang asing dapat bergabung dengan jajaran Taiwan dengan imbalan kewarganegaraan atau manfaat lainnya.