Jalan Dakwah Jamaah Tabligh

H. Iman
H. Iman
0 Komentar

Dia pergi ke Madinah dan tidur di mesjid Nabawi selama tiga malam. Di saat itu dia puasa, shalat dan berdoa meminta petunjuk pada Allah jalan terbaik untuk kelanjutan dakwah Islam.

Dia kemudian kembali ke India dan memikirkan apa sebenarnya yang telah membuat umat Islam kehilangan roh Islamnya yang hakiki. Dalam perenungannya yang dalam inilah, Allah memberi dia petunjuk bahwa sebab utama jatuhnya kaum Muslimin adalah karena mereka telah lalai akan makna imam pada Allah dan apa yang dibawa oleh Rasulullah. Sehingga manusia tidak lagi mengerti apa sebenarnya yang ada dalam Islam.

Syeikh Ilyas melihat, kelangsungan sebuah dakwah dan penyebarannya tidak akan wujud kecuali dakwah itu berada di tangan-tangan orang yang benar-benar rela dan ikhlas berkorban demi kepentingan dakwah dan hanya mengharapkan sepenuhnya ridla Allah tanpa menggantungkan diri pada bantuan dari manapun. Oleh karenanya, gerakan ini lebih menekankan meminta pengobanan waktu kaum Muslimin dengan melakukan khuruj–keluar di jalan Allah untuk berdakwah– daripada meminta pada mereka bantuan uang dan materi.

Baca Juga:Menteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini JelasnyaPemerintah Kabupaten Cirebon Tangani Banjir Bandang, Begini Langkah Strategis BBWS Cimancis

Di sinilah segi menarik jamaah ini, dimana pengorbanan menjadi salah satu tiang utama dalam berdakwah. Bahkan dalam setiap perjalanan dakwah itu, semua keperluan ditanggung oleh masing-masing dai yang bersangkutan.

Sepeninggal Syeikh Muhammad Ilyas Kandahlawi kepemimpinan JT diteruskan oleh puteranya, Syeikh Muhammad Yusuf Kandahlawi (1917-65). Ia dilahirkan di Delhi. Sebagaimana ayahnya, dalam mencari ilmu ia sering berpindah-pindah tempat dan guru sekaligus menyebarkan dakwah. Ia wafat di Lahore dan jenazahnya dimakamkan disamping orang tuanya di Nizham al Din, Delhi. Kitabnya yang terkenal adalah Amani Akhbar, berupa komentar kitab Ma’ani al Atsar karya Syeikh Thahawi dan Hayat al Shahabah. Kemudian penyebaran JT ini dilanjutkan oleh Amir yang ketiga ialah In’am Hasan.

Jamaah ini muncul di India kemudian tersebar ke Pakistan dan Banglades, negara-negara Arab dan ke seluruh dunia. Di antara negara-negara yang banyak pengikutnya yaitu, Mesir, Sudan Irak, Banglades, Pakistan, Suriah, Yordania, Palestina, Libanon. Pimpinan pusatnya berkantor di Nizhamuddin, Delhi.

0 Komentar