HUJAN deras yang terjadi pada Senin (20/01) sepanjang malam, akibatkan Sungai Cabean meluap. Debit air besar membuat tanggul sungai di wilayah Sidorejo, Karangawen itu tak kuat dan akhirnya jebol.
Dampak jebolnya tanggul akan membuat wilayah Guntur dialiri Sungai Cabean terancam banjir.
Bintara Pembina Desa (Babinsa) Sidorejo, Serda Ahmad Jumadi, menjelaskan bahwa akibat tanggul Sungai Cabean jebol maka air banjir melimpah dan mengarah ke wilayah Guntur. Debit air juga terus bertambah karena kiriman dari wilayah Ungaran.
Baca Juga:Menteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini JelasnyaPemerintah Kabupaten Cirebon Tangani Banjir Bandang, Begini Langkah Strategis BBWS Cimancis
“Sejak malam hari debit air terus bertambah melalui aliran Sungai Jragung. Air mengarah ke wilayah Pamongan dan Guntur,” kata Serda Ahmad Jumadi, Selasa (21/01).
Informasi sementara dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Demak, tanggul Sungai Cabean longsor dua titik. Jebolan longsor tanggul yang lebar menyebabkan air cepat membanjiri wilayah-wilayah berdekatan aliran sungai.
Banjir merendam areal persawahan di Sidorejo dan Singopadu. Dari informasi warga, tanggul Sungai Cabean jebol sepanjang kurang lebih 20 meter. Hingga siang, jebolan semakin lebar akibat air kiriman.
Sampai Selasa (21/1) siang, dilaporkan bahwa dampak luapan Sungai Cabean dan jebolnya tanggul telah mengakibatkan banjir di Desa Tlogoweru, Guntur. Banjir tersebut sampai Selasa siang hari terus berlangsung sehingga ada beberapa lokasi tergenang mencapai sekitar tinggi 1 meter.
Langkah darurat segera diambil BPBD Kabupaten Demak. Petugas gabungan terus memantau perkembangan situasi banjir. Selain itu, BPBD bersama instansi terkait lainnya juga menyiapkan evakuasi warga serta bersiaga mendirikan dapur umum bila dampak banjir semakin meluas.