“Kami juga telah menyalurkan bantuan untuk warga yang terdampak bencana tersebut. Kami juga mengimbau masyarakat untuk tetap siaga dan waspada terhadap kemungkinan terjadinya bencana karena berdasarkan prakiraan cuaca dari BMKG, cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi hingga tanggal 22 Januari 2025,” katanya.
Berdasarkan peringatan dini cuaca ekstrem yang dikeluarkan BMKG Stasiun Meteorologi Ahmad Yani Semarang, cuaca ekstrem berupa hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang bisa disertai petir dan angin kencang berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Jateng hingga hari Rabu (22/1).
Potensi cuaca ekstrem tersebut dipengaruhi oleh keberadaan siklon tropis Sean yang terpantau di Samudra Hindia sebelah barat Australia, sehingga menyebabkan pola pertemuan angin atau konvergensi di wilayah Jateng, aktifnya gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial di Jawa bagian tengah yang berkontribusi terhadap aktivitas pembentukan awan konvektif di wilayah Jateng.
Baca Juga:Menteri ATR/BPN Benarkan Pagar Laut Sepanjang 30,16KM di Perairan Tangerang Punya HGB dan SHM, Ini JelasnyaPemerintah Kabupaten Cirebon Tangani Banjir Bandang, Begini Langkah Strategis BBWS Cimancis
Selain itu, kelembapan udara di berbagai ketinggian cenderung basah, sehingga berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan yang menjulang hingga ke lapisan atas, serta kondisi labilitas udara yang cenderung lebih di wilayah Jateng.