DONALD Trump kembali mencatatkan sejarah dengan meraih kemenangan dalam Pemilihan Presiden Amerika Serikat (AS) 2024. Pria berusia 78 tahun ini berhasil mengalahkan pesaing utamanya, Kamala Harris.
Dalam hal suara elektoral, Trump unggul dengan 277 suara dari total 538 suara elektoral, sedangkan Harris hanya mendapatkan 224 suara.
Perlu dikethui, dalam sistem pemilihan presiden AS, seorang calon presiden memerlukan minimal 270 suara elektoral untuk menang. Dengan demikian, Trump dinyatakan sebagai pemenang meskipun perbedaan suara tidak terlalu jauh.
Baca Juga:Pemerintah Kabupaten Cirebon Tangani Banjir Bandang, Begini Langkah Strategis BBWS CimancisSlow Living di Kota Salatiga
“Mari sepakat bahwa capaian malam ini patut dirayakan untuk membuat Amerika kembali berjaya,” ungkap Trump di hadapan para pendukungnya di Florida.
Selain itu, Slogan “Make America Great Again” atau MAGA tetap menjadi inti dari visi dan misi Trump selama masa jabatan berikutnya.
Visi MAGA
Mengutamakan Kepentingan Nasionalis
Trump menekankan pentingnya mempertahankan nilai-nilai tradisional yang sudah lama menjadi landasan budaya Amerika. Seperti kebebasan individu dan keluarga inti. Ia mengutamakan kepentingan nasional daripada internasional dengan kebijakan yang bersifat nasionalis. Tujuannya agar Amerika tetap kuat, mandiri, dan menjaga identitasnya dari pengaruh luar yang merugikan.
Fokus pada Kebijakan Luar Negeri Unilateral dan Transaksional
Trump akan lebih fokus pada apa yang dapat menguntungkan Amerika Serikat. Pendekatan konfrontatif terhadap Tiongkok, misalnya. Padahal dengan pendekatan tersebut ketegangan antara kedua negara dapat meningkat, terutama di wilayah Laut China Selatan yang menjadi titik pertemuan kepentingan strategis.
Selain itu, Trump memberikan tekanan kepada negara-negara Asia Tenggara untuk lebih mengelola keamanan mereka sendiri, tanpa terlalu bergantung pada bantuan militer dari Amerika.
Menerapkan Kebijakan Ekonomi Proteksionis
Trump menerapkan kebijakan proteksionis dengan tujuan untuk melindungi ekonomi domestik Amerika. Salah satu langkah utamanya adalah dengan memberlakukan tarif tinggi terhadap barang-barang impor, yang diharapkan dapat mengurangi defisit perdagangan dan melindungi industri dalam negeri.
Kebijakan ini berpotensi mengganggu hubungan perdagangan dengan negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia, dan bisa berisiko merugikan ekonomi kawasan tersebut.
Memprioritaskan Keamanan Nasional dan Imigrasi
Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington
Trump memprioritaskan perlindungan perbatasan dan memperketat kebijakan imigrasi untuk menanggulangi imigrasi ilegal. “Saya akan memulai operasi deportasi terbesar dalam sejarah Amerika Serikat. Saya akan menutup perbatasan dan menghentikan invasi imigran ilegal ke negara AS,” tegas Trump saat kampanye di Colorado.