Pemerintah Kabupaten Cirebon Tangani Banjir Bandang, Begini Langkah Strategis BBWS Cimancis

Kepala BBWS Cimanuk Cisanggarung Dwi Agus Kuncoro
Kepala BBWS Cimanuk Cisanggarung Dwi Agus Kuncoro
0 Komentar

“Dari 10 lokasi genangan banjir, saat ini masih dua lokasi yang tergenang dan sedang dilakukan pemompaan dengan menggunakan dua armada mobil pompa banjir. Sedangkan yang sudah surut dilakukan pembersihan dengan menggunakan dua mobil tangki air bersih,”tuturnya.

Ia memaparkan penyebab banjir di dua sungai, Suba (DAS Grenjeng) Cipager (DAS Cipager) diakibatkan di hulu hujan dengan intensitas kategori ekstrem dengan CH tercatat di STA Linggarjati sebesar 158 mm/jam dan STA Mandirancang sebesar 300 mm/jam.

Adapun kondisi dampak banjir diperparah dengan adanya bangunan liar di sempadan sungai, serta elevasi perumahan yang berada di bawah elevasi sempadan sungai.

Baca Juga:Slow Living di Kota SalatigaSong Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar Surat

Terkait banyaknya bangunan liar (Bangli) di Kabupaten/Kota Cirebon, Dwi menyebutkan, pihaknya akan secara bertahap melakukan penertiban.

“Ya nanti secara bertahap kami akan melakukan penertiban bangunan liar di Sempadan. Yang sudah dilakukan penertiban itu di wilayah Setupatok,” tandasnya.

Dwi menegaskan pihaknya sudah memetakan wilayah-wilayah rawan banjir.

“Kami sejak 2023 sudah membuat peta edukasi risiko dinamika sungai yang dapat diakses lewat web site BBWS. Ini untuk mengedukasi masyarakat terkait bahayanya dampak aliran banjir,” ujarnya.

Selain itu, lanjut Dwi, BBWS Cimancis juga melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah dan instansi terkait untuk mengidentifikasi titik-titik rawan banjir.

“Kami sedang menyusun langkah strategis jangka panjang untuk menanggulangi risiko banjir ke depannya, termasuk perbaikan infrastruktur dan edukasi kepada masyarakat,” tambahnya.

Dwi mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi hujan deras yang masih mungkin terjadi.

0 Komentar