HINGGA saat ini, tim penyelidik tingkat federal masih mencari penyebab kebakaran besar di Los Angeles (LA), negara bagian California, Amerika Serikat (AS). Sejumlah teori konspirasi memenuhi media sosial sebagai penyebab kebakaran yang melanda kota Altadena dan kawasan elite Pacific Palisades.
Kebakaran pertama kali dilaporkan di wilayah perbukitan dekat Santa Monica pada 2 Januari 2025. Api dipicu oleh suhu tinggi yang mencapai 37 derajat celcius dan kelembapan udara yang sangat rendah. Disebutkan bahwa angin kencang dari Santa Ana mempercepat penyebaran api.
Di hari kedua, kebakaran meluas ke sejumlah area perumahan mewah di Pacific Palisades dan Beverly Hills, membuat situasi semakin memburuk dan menjalar ke wilayah selatan Los Angeles.
Baca Juga:Slow Living di Kota SalatigaSong Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar Surat
Kebakaran ini menjadi peristiwa besar. Banyak pihak yang mengaitkan bencana ini dengan sejumlah konspirasi. Tak sedikit yang menyebutkan bahwa kebakaran ini bukanlah bencana alam tetapi sengaja dibuat.
Hal ini terlihat dari hidran air yang tiba-tiba kering. Petugas pemadam kebakaran melaporkan kesulitan dalam memadamkan api karena suplai air terputus.
Media sosial banyak menyebutkan bahwa kebakaran LA terkait dengan rencana LA Smart City.
“Membangun kota baru akan lebih mudah jika bangunan lama telah dihancurkan,” kalimat itu beredar luas dari netizen di media sosial.
Berdasarkan dokumen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 2020, smart city atau People-Smart Sustainable Cities merupakan kota inovatif yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi serta sarana lain untuk meningkatkan kualitas hidup, efisiensi operasi dan layanan perkotaan, dan daya saing.
Dikutip dari Metro, PBB sendiri belum menjadikan smart city sebagai bagian pasti dari agenda 2030. Politifact juga memberi sanggahan dengan mengatakan tidak ada bukti yang menyatakan bahwa Los Angeles atau wilayah lain di AS harus dihancurkan untuk membangun smart city.
Beberapa bulan sebelumnya, banyak perusahaan asuransi yang melakukan pembatalan ribuan polis. Ini juga dikaitkan dengan teori ini.
Baca Juga:Pernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju WashingtonPendukung Maccabi Tel Aviv Slogan Anti-Arab: Siapa Penyulut Amsterdam Rusuh?
Selain dugaan adanya rencana LA Smart City, muncul Teori DEW, atau Directed Energy Weapon (DEW) alias serangan senjata terarah, yang bergerak cepat tanpa suara
Serangan itu diduga memiliki motif untuk mengganggu masyarakat, serta mengikis identitas nasional.