Pidato Perpisahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden di Ruang Oval

Dalam pidato perpisahan dari Ruang Oval, Presiden Joe Biden merenungkan pencapaian pemerintahannya.(Media sosi
Dalam pidato perpisahan dari Ruang Oval, Presiden Joe Biden merenungkan pencapaian pemerintahannya.(Media sosial X)
0 Komentar

PRESIDEN Amerika Serikat, Joe Biden, menyampaikan pidato perpisahan dari Ruang Oval pada Rabu malam, menjelang akhir masa jabatannya. Ini merupakan kali kelima Biden memberikan pidato kepada bangsa dari Ruang Oval, yang terakhir kali dilakukan pada Juli lalu, ketika ia mengumumkan pengunduran dirinya dari perlombaan presiden 2024.

Pidato tersebut berlangsung setelah Biden berhasil mencapai gencatan senjata kedua di Gaza, setelah 466 hari pasca serangan brutal Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, yang menewaskan 1.700 warga Israel.

Dalam pidatonya, Biden menggambarkan warisannya, menyoroti pencapaian pemerintahan yang meliputi stimulus pasca-pandemi, pendanaan infrastruktur, dan dukungan untuk energi bersih. Ia juga mencatat beberapa pencapaian penting lainnya, seperti menurunkan harga obat resep untuk lansia dan membantu para veteran dalam mendapatkan perawatan kesehatan.

Baca Juga:Slow Living di Kota SalatigaSong Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar Surat

Biden juga memuji kebijakan luar negeri, termasuk memperkuat NATO dan memastikan Ukraina tetap bebas. “Kita telah melangkah lebih maju dari kompetisi kita dengan China dan banyak lagi,” katanya.

Menggambarkan simbolisme Amerika, Biden merujuk pada Patung Liberty di New York sebagai lambang perjuangan kolektif, mengatakan patung ini “dibangun oleh banyak orang, dari berbagai latar belakang dan dari seluruh dunia.” Ia menekankan bahwa seperti Amerika, Patung Liberty terus bergerak dan bertahan melalui ujian waktu.

Biden juga menekankan pentingnya menjaga dan menghormati lembaga demokrasi yang telah membentuk negara ini selama hampir 250 tahun, termasuk kepresidenan, Kongres, pengadilan, serta pers yang bebas dan independen.

Namun, dalam peringatan terakhirnya, Biden memperingatkan munculnya “oligarki” di Amerika, yang mengancam demokrasi dan kesempatan yang adil bagi setiap orang. Ia juga mencemaskan konsentrasi kekuasaan di tangan segelintir individu kaya yang dapat merusak negara.

Biden juga menyampaikan keprihatinannya tentang penyalahgunaan kekuasaan yang didorong oleh disinformasi di media sosial. Ia mendesak agar platform sosial bertanggung jawab untuk melindungi anak-anak, keluarga, dan demokrasi.

Mengakhiri pidatonya dengan pesan optimis, Biden mengajak warga Amerika untuk tetap terlibat dalam proses demokrasi. “Kita harus tetap terlibat dalam prosesnya. Kesempatan yang adil adalah apa yang membuat Amerika menjadi Amerika,” ujarnya. Ia berpesan kepada warga agar terus menjaga semangat dan memperjuangkan gagasan yang telah dibangun selama ini.

0 Komentar