Jokowi Masuk Nominasi Tokoh Paling Korup 2024, Begini Klarifikasi OCCRP

(Foto: Instagram @occrp)
(Foto: Instagram @occrp)
0 Komentar

Proses seleksi final dilakukan OCCRP lewat penelitian investigasi di lapangan dan pengumpulan informasi dari jaringan. Penghargaan ini menggarisbawahi sistem dan aktor yang memungkinkan terjadinya korupsi dan kejahatan terorganisasi, dan juga sebagai pengingat akan perlunya keberlanjutan pengungkapan ketidakadilan.

OCCRP akan melanjutkan pemurnian nominasi dan seleksi, memastikan transparasi dan inklusivitas. Penghargaan tahun ini, telah memicu peningkatan keterlibatan audiens yang belum pernah terjadi sebelumnya, merefleksikan sebuah peningkatan minat publik terhadap isu korupsi dan konsekuensinya. Penting bagi misi OCCRP untuk mengungkap dan mengekspos kejahatan dan korupsi.

Joko Widodo sudah memberikan respons terkait namanya yang masuk daftar finalis tokoh dunia kategori kejahatan terorganisasi dan korupsi tahun 2024 OCCRP. Ia hanya merespons santai ketika ditanya awak media terkait hal tersebut.

Baca Juga:Slow Living di Kota SalatigaSong Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar Surat

“Hehehe ya terkorup, korup apa? Yang dikorupsi apa? Ya dibuktikan, apa?” kata Jokowi ketika ditemui awak media di kediamannya, Selasa (31/12/2024).

Disinggung soal dirinya masuk nominasi karena manipulasi pemilu hingga eksploitasi sumber daya alam, Jokowi lantas bertanya kembali ke awak media.

“Ya apa? Sumber daya alamnya apa? Apalagi,” katanya.

Ditanya apakah nominasi tersebut hanya tuduhan belaka, Jokowi tak menampik hal tersebut. Ia mengatakan sekarang banyak tuduhan, framing jahat tanpa ada bukti.

“Ya sekarang banyak sekali fitnah banyak sekali framing jahat banyak sekali tuduhan tuduhan tanpa ada bukti, yaitu yang terjadi sekarang kan” katanya.

Disinggung apakah nominasi tersebut bermuatan politik, Jokowi meminta menanyakan hal itu ke yang bersangkutan. Ia hanya mengatakan banyak cara untuk membuat tuduhan jahat.

“Ya ditanya aja, orang bisa memakai kendaraan apapun lah, bisa pakai NGO, bisa pakai partai bisa pakai ormas untuk menuduh untuk membuat framing jahat membuat tuduhan jahat jahat seperti itu,” katanya mengakhiri.

0 Komentar