PROYEK Pelaporan Korupsi dan Kejahatan Terorganisasi (OCCRP) baru-baru ini mengumumkan mantan Presiden Suriah, Bashar al-Assad sebagai “Tokoh Tahun Ini” pada 2024, sebuah penghargaan bagi individu yang dinilai sebagai tokoh yang melakukan kejahatan dan korupsi paling berat secara global yang merusak demokrasi dan hak asasi manusia (HAM).
Pada Kamis (2/12/2024), OCCRP memberikan klarifikasi terkait seleksi nominasi tokoh, di mana Presiden Ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi) masuk dalam daftar.
Telah digelar selama 13 tahun oleh OCCRP, penghargaan “Tokoh Tahun Ini” ditentukan oleh sebuah panel ahli dan juri dari kalangan masyarakat sipil, akademisi, dan jurnalis, yang kesemuanya memiliki pengalaman ekstensif dalam investigasi kasus korupsi dan kriminal.
Baca Juga:Slow Living di Kota SalatigaSong Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar Surat
OCCRP menerima banyak telepon terkait nominasi dan juga menerima lebih dari 55 ribu penngajuan nama, baik tokoh terkenal maupun individu yang kurang terkenal.
OCCRP mengklaim tidak memiliki kontrol atas siapa yang dinominasikan, di mana masukan masuk dari masyarakat di seluruh dunia. Hal ini termasuk nominasi untuk Jokowi.
“OCCRP memasukkan ‘finalis’ nominasi yang mendapatkan dukungan secara online paling banyak dan memiliki dasar untuk disertakan,” demikian keterangan OCCRP.
OCCRP mengakui tidak memiliki bukti bahwa Jokowi terlibat dalam praktik korupsi untuk keuntungan pribadi selama kepemimpinannya. Namun, menurut OCCRP, masyarakat sipil dan ahli mengatakan bahwa pemerintahan Jokowi secara signifikan telah melemahkan lembaga antikorupsi di Indonesia (KPK).
Jokowi dalam rilis OCCRP, juga secara luas menuai kritik atas merusak pemilu di Indonesia dan institusi yudisial demi keuntungan ambisi politik anaknya, yang mana saat ini menjadi wakil presiden dari Presiden Prabowo Subianto.
“Para juri mengapresiasi nominasi dari warganet, namun di beberapa kasus, tidak ditemukan bukti korupsi secara langsung atau signifikan atau pola penyalahgunaan kekuasaan,” kata Penerbit OCCRP Drew Sullivan.
“Namun, sangat jelas terdapat sebuah persepsi yang kuat di antara warga negara, dan ini harus dijadikan peringatan kepada mereka yang menjadi nominasi bahwa masyarakat mengawasi, dan mereka peduli. Kami, juga, akan terus mengawasi.”
Baca Juga:Pernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju WashingtonPendukung Maccabi Tel Aviv Slogan Anti-Arab: Siapa Penyulut Amsterdam Rusuh?
Keputusan akhir dari penghargaan “Tokoh Tahun Ini” dibuar oleh para juri. Tahun ini, penghargaan diberikan kepada Bashar al-Assad.