Penyebabnya, ketidakpastian akhir konflik geopolitik di berbagai wilayah masih terus terjadi, hingga anjloknya ekonomi negara-negara maju.
“Jadi aku mohon supaya kita semua terus jaga di awal tahun kebersihan berfikir kebersihan hati untuk terus kerja sama untuk kemudian menjaga, merawat, membangun, melindungi Indonesia dari berbagai kemungkinan guncangan,” kata Sri Mulyani saat mewakili Presiden Prabowo Subianto dalam seremoni Pembukaan Perdagangan Bursa Efek Indonesia 2025, Jakarta, Selasa (2/1/2025).
Ia mengatakan, konflik geopolitik yang terjadi di Timur Tengah, hingga Eropa, seperti antara Rusia dan Ukraina yang tak kunjung berakhir memiliki imbas terhadap perekonomian banyak negara, termasuk negara-negara maju.
Baca Juga:Slow Living di Kota SalatigaSong Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar Surat
Menurutnya, kelompok negara-negara maju, seperti G7 saat ini kondisi ekonominya tidak baik, seperti tidak adanya kesepakatan untuk penetapan anggaran pendapatan dan belanja negaranya (APBN). Kondisi ini terjadi mulai di Prancis, Inggris, hingga di Jerman yang mengakibatkan pergantian pemerintahannya terjadi sangat cepat.
“Kita sudah banyak lihat banyak negara terutama yang disebut G7 yaitu negara terkaya yang open, jadi satu grup powerful hampir semua G7 hadapi politik dan ekonominya tidak baik. Jadi ini berimbas ke seluruh dunia,” tegasnya.
Bagi Indonesia, permasalahan yang terjadi di dunia ini bisa memberikan efek negatif bagi perekonomian dalam negeri. Padahal, Sri Mulyani mengatakan, kondisi ekonomi Indonesia sudah mulai membaik pada semester II-2024.
“Baru pada Agustus kita sedikit melihat the light at the end of tunnel, little bit just a sliver of light, moga-moga bukan kereta yang menabrak kita, dan memang terjadi beberapa perbaikan namun episode dunia kemudian diambil alih peristiwa-peristiwa politik,” ucap Sri Mulyani.
Oleh sebab itu, ia menekankan untuk mengamankan kondisi di dalam negeri, Presiden Prabowo Subianto telah berulang kali meminta untuk seluruh instansi dan masyarakat menjaga persatuan dan kesatuan.
“Selalu Pak Presiden sampaikan bangsa yang ingin maju adalah bangsa yang mampu menjaga persatuan dan kesatuan. Tidak ada bangsa maju kalau konflik terjadi terus menerus baik di level elit maupun di level akar rumput,” tuturnya.