SATU orang tewas dan sedikitnya tujuh orang terluka setelah Tesla Cybertruck meledak di luar Trump International Hotel di Las Vegas pada Rabu pagi, kata pihak berwenang, dan para pejabat sedang menyelidiki kemungkinan kaitannya dengan serangan sebelumnya terhadap kerumunan orang di New Orleans. .
Elon Musk, CEO Tesla, mengatakan dalam sebuah pernyataan di X bahwa “ledakan itu disebabkan oleh kembang api yang sangat besar dan/atau bom yang dibawa di dalam Cybertruck sewaan” dan mengatakan kendaraan itu berfungsi dengan baik.
Kamera pengawas menunjukkan, mobil itu mengitari hotel sebelum akhirnya berhenti lalu meledak. Pemimpin Tesla, Elon Musk, menyebut bahwa pemeriksaan awal perusahaan menunjukkan tidak ada kesalahan fungsi di kendaraan. Berdasarkan data yang didapat Tesla dari aparat, ada bahan peledak dalam jumlah besar di dalam truk itu.
Baca Juga:Slow Living di Kota SalatigaSong Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar Surat
Mobil itu juga dipastikan dimiliki oleh perusahaan persewaan kendaraan, Turo. Pengemudi yang tewas dalam truk bukan pemilik kendaraan tersebut.
Tesla bisa menyampaikan itu karena setiap mobil buatan Tesla masih terhubung ke peladen induk. Data setiap kendaraan terus dipantau oleh Tesla.
Kepala Kepolisian Las Vegas, Kevin McMahill, menyebut bahwa aparat masih mencari kemungkinan insiden lanjutan. Hal itu mengingat warga dan aparat AS terguncang oleh penabrakan di New Orleans.
Jumlah korban tewas akibat serangan di Bourbon Street, French Quarter, New Orleans meningkat menjadi 15 orang. Sementara penyerang diidentifikasi sebagai pensiunan tentara bernama Shamsuddin Jabbar (41). Jabbar, yang lahir dan besar di AS, tinggal di Negara Bagian Texas setelah pensiun dari Angkatan Darat AS.
“Sampai saat ini, 15 orang telah meninggal. Diperlukan waktu beberapa hari untuk melakukan semua autopsi. Setelah kami menyelesaikan autopsi dan berbicara dengan keluarga terdekat, kami akan merilis identitas para korban,” demikian pernyataan pernyataan Dokter Koroner New Orleans, Dwight McKenna, dikutip dari CNN.
McKenna menambahkan, kantornya tengah bekerja sama dengan Departemen Kepolisian New Orleans, FBI, dan Departemen Keamanan Dalam. “Kami tetap berkomitmen untuk mendukung masyarakat selama masa tragis ini di kota kami,” ujar McKenna.