Dari Pertanian Spafford Virginia, Penyitaan Alat Peledak Terbesar dalam Sejarah FBI

Logo pada Gedung FBI J. Edgar Hoover terlihat pada tanggal 9 Juni 2023, di Washington. (AP)
Logo pada Gedung FBI J. Edgar Hoover terlihat pada tanggal 9 Juni 2023, di Washington. (AP)
0 Komentar

SEORANG pria asal Virginia ditangkap bulan lalu setelah penyelidik menemukan apa yang digambarkan oleh FBI sebagai penyitaan alat peledak terbesar dalam sejarah badan tersebut, kata jaksa dalam dokumen pengadilan.

Brad Spafford, 36, dari Isle of Wight, Virginia, ditangkap pada 17 Desember setelah agen federal melaksanakan surat perintah penggeledahan menemukan lebih dari 150 alat peledak di pertanian Spafford di sebelah timur Newport News, Virginia, menurut catatan pengadilan.

Spafford ditangkap dan didakwa memiliki senapan laras pendek yang tidak terdaftar secara tidak sah, yang berpotensi dijatuhi hukuman 10 tahun penjara. Namun Spafford menghadapi dakwaan tambahan atas kepemilikan perangkat perusak yang tidak terdaftar, kata asisten pengacara AS Rebecca Gantt dalam mosi yang diajukan pada 30 Desember di Pengadilan Distrik AS untuk Distrik Timur Virginia.

Baca Juga:Slow Living di Kota SalatigaSong Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar Surat

Pengajuan tersebut dilakukan sebagai bagian dari argumen jaksa yang menentang pembebasan Stafford dari penjara ke rumah ibunya dan pengawasan elektronik, kata Gantt dalam pengajuan tersebut.

Persyaratan yang diberlakukan “tidak cukup untuk memitigasi risiko luar biasa terhadap keselamatan publik,” tulis Gantt. “Mereka tidak akan berbuat banyak untuk mencegah dia mendapatkan lebih banyak senjata api, termasuk senapan sniper yang dia miliki ketika surat perintah penggeledahan dilaksanakan.”

Spafford akan tetap ditahan sampai keputusan banding dari kantor pengacara AS tercapai. Pengacara Spafford mengatakan pada hari Rabu bahwa belum ada tanggal yang dijadwalkan untuk sidang mengenai mosi tersebut.

Sebuah dokumen pengadilan yang diajukan pada hari Senin (29/12) mengatakan Spafford, yang bekerja di sebuah bengkel mesin, telah menggunakan foto-foto Presiden Joe Biden untuk latihan menembak sasaran dan menyatakan dukungannya terhadap pembunuhan politik.

Beberapa bahan peledak yang dinilai sebagai bom pipa ditemukan di dalam tas ransel di kamar tidur di properti tersebut, yang ditempati Spafford bersama istri dan dua anaknya yang masih kecil, kata dokumen tersebut seperti dikutip dari AFP Rabu (1/1/2025).

Ditambahkan pula bahwa lemari es Spafford berisi toples HMTD (highly unstable explosive device) — alat peledak yang “sangat tidak stabil” — yang disimpan di samping makanan dan diberi label “Jangan Disentuh.”

0 Komentar