Buntut Kecelakaan Fatal, Polisi Korea Selatan Gelar Operasi Penggeledahan di Kantor Jeju Air

Penyelidik berencana menyita dokumen dalam penggerebekan mereka di kantor Jeju Air di Seoul, kata polisi. (FOT
Penyelidik berencana menyita dokumen dalam penggerebekan mereka di kantor Jeju Air di Seoul, kata polisi. (FOTO AP)
0 Komentar

HARI Kamis, pihak berwenang Korea Selatan melakukan serangkaian penggeledahan terkait kecelakaan fatal pesawat Jeju Air yang menewaskan 179 orang. Polisi Provinsi Jeonnam melakukan operasi pencarian dan penyitaan di Bandara Internasional Muan, kantor Jeju Air di Seoul, dan kantor Regional Busan Office of Aviation di Muan, menurut keterangan pihak berwenang.

Penggeledahan ini dilakukan setelah dikeluarkannya surat perintah penggeledahan dengan tuduhan kelalaian profesional yang menyebabkan kematian.

Kecelakaan tersebut terjadi pada hari Minggu ketika pesawat Jeju Air yang terbang dari Bangkok menabrak dinding luar Bandara Internasional Muan saat mendarat darurat dengan posisi perut pesawat. Tragisnya, 179 dari 181 orang di dalam pesawat meninggal dunia.

Baca Juga:Slow Living di Kota SalatigaSong Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar Surat

Pihak berwenang kini tengah menyelidiki insiden ini sebagai bagian dari penyelidikan lebih lanjut terkait potensi kelalaian dalam industri penerbangan.

Penyelidikan ini diharapkan dapat mengungkapkan rincian penting mengenai peristiwa yang menyebabkan kecelakaan tersebut, dengan pihak berwenang berusaha mencari jawaban apakah protokol keselamatan telah diikuti dengan benar.

Sementara itu, pemakaman pertama korban kecelakaan dilakukan Kamis (2/1), lima hari setelah kecelakaan. Pemakaman pertama untuk korban yang identitasnya disembunyikan, dilaksanakan di sebuah rumah duka di Gwangju, sekitar 270 kilometer selatan Seoul, pada Kamis pagi setelah jenazah korban, yang ditemukan dalam kondisi relatif baik, diserahkan kepada keluarga yang berduka pada hari Senin.

Prosesi pemakaman seorang korban asal Thailand berusia 45 tahun yang menaiki pesawat naas tersebut setelah kunjungan ke kampung halamannya juga dijadwalkan.

Saat ini, jenazah 21 korban, termasuk kedua korban tersebut, telah diserahkan kepada keluarga mereka, dan persiapan pemakaman sedang berlangsung untuk sembilan di antaranya.

Pihak berwenang penanggulangan bencana mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka telah memastikan identitas semua korban yang meninggal.

0 Komentar