SEBANYAK 140 dari 179 jenazah kecelakaan pesawat Jeju Air minggu ini telah teridentifikasi secara sementara, kata kementerian perhubungan, Senin.
Dalam sebuah pengarahan untuk keluarga korban di Bandara Internasional Muan, yang terletak 288 kilometer di selatan Seoul, kementerian mengatakan 165 jenazah telah dipindahkan ke ruang mayat sementara.
“Setelah kami siap untuk memindahkan jenazah setelah dilakukan otopsi oleh lembaga penyelidik, kami akan menghubungi keluarga,” kata seorang pejabat.
Baca Juga:Slow Living di Kota SalatigaSong Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar Surat
Barang-barang milik korban sedang dikumpulkan dari landasan pacu tempat pesawat mendarat darurat dan menabrak penghalang pada hari sebelumnya.
Lokasi tersebut akan dipertahankan untuk keperluan penyelidikan otoritas tentang penyebab kecelakaan.
Sementara itu, sebuah penerbangan Jeju Air yang lepas landas di Korea Selatan pada Senin kembali ke bandara asalnya karena masalah pada roda pendaratan yang sama, yang ditemukan dalam kecelakaan mematikan yang melibatkan pesawat model yang sama pada hari sebelumnya, menurut sumber industri.
Penerbangan Jeju Air 7C101, yang lepas landas dari Bandara Internasional Gimpo menuju Jeju pada pukul 6:37 pagi, mendeteksi masalah pada roda pendaratannya tak lama setelah lepas landas.
Maskapai tersebut memberi tahu 161 penumpang tentang cacat mekanis yang disebabkan masalah pada roda pendaratan dan kemudian mengembalikan penerbangan ke Gimpo pada pukul 7:25 pagi.
Jeju Air berencana untuk melanjutkan operasi setelah mengganti pesawat dengan pesawat pengganti.
Roda pendaratan adalah perangkat penting yang langsung terkait dengan keselamatan penerbangan, memastikan lepas landas dan pendaratan yang aman serta mengurangi dampak saat pendaratan darurat.
Baca Juga:Pernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju WashingtonPendukung Maccabi Tel Aviv Slogan Anti-Arab: Siapa Penyulut Amsterdam Rusuh?
Dalam kecelakaan Jeju Air yang menewaskan 179 orang di Kabupaten Muan di barat daya, diyakini ketiga roda pendaratan gagal berfungsi dengan baik.
Pesawat yang terlibat dalam penerbangan kembali adalah Boeing B737-800, model yang sama dengan yang terlibat dalam kecelakaan pada hari sebelumnya. Jeju Air mengoperasikan 39 pesawat model ini dari total 41 pesawat dalam armadanya.