UPDATE Korban Tewas Akibat Jeju Air Jatuh di Bandara Muan: 122 Orang

Puing-puing dari bangunan yang rusak tergeletak di tanah di area yang terkena dampak cuaca, di Montgomery Coun
Puing-puing dari bangunan yang rusak tergeletak di tanah di area yang terkena dampak cuaca, di Montgomery County, Texas, AS, dalam gambar selebaran yang dirilis 28 Desember 2024. Departemen Pemadam Kebakaran Woodlands /via REUTERS
0 Komentar

JUMLAH korban tewas akibat kecelakaan Jeju Air yang membawa 181 orang di Bandara International Muan, Korea Selatan, bertambah. Kini total korban tewas menjadi 122 orang.

Dilansir kantor berita Yonhap, Minggu (29/12/2024), pihak berwenang mengonfirmasi terdapat 122 orang tewas akibat kecelakaan tersebut hingga pukul 14.47 waktu setempat.

Diketahui, kecelakaan itu terjadi pada pukul 09.07 pagi, ketika pesawat Jeju Air keluar landasan pacu saat mendarat dan bertabrakan dengan tembok pagar di Bandara Internasional Muan di wilayah Muan, Provinsi Jeolla Selatan.

Baca Juga:Slow Living di Kota SalatigaSong Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar Surat

Dalam video yang ditayangkan oleh stasiun TV lokal menunjukkan pesawat itu mencoba mendarat tanpa roda pendaratan yang terpasang. Pesawat itu tergelincir di tanah, menabrak dinding beton sebelum meledak dan dilalap api.

Para pejabat yakin bahwa kegagalan roda pendaratan, mungkin karena tabrakan burung, mungkin menjadi penyebab kecelakaan itu. Mereka memulai penyelidikan di lokasi untuk menentukan penyebab pastinya.

Sebanyak 2 orang selamat dari kecelakaan tersebut. Dikatakan seorang pejabat pemadam kebakaran, usai pesawat menabrak tembok, sejumlah penumpang terlempar keluar dari pesawat sehingga ia menduga peluang penumpang lainnya selamat sangat rendah.

“Setelah pesawat menabrak tembok, penumpang terlempar keluar dari pesawat. Peluang untuk selamat sangat rendah,” kata seorang pejabat pemadam kebakaran.

Saat ini petugas beralih melakukan operasi pencarian untuk menemukan jenazah.

“Pesawat itu hampir hancur total, dan sulit untuk mengidentifikasi korban tewas,” kata pejabat itu.

“Kami sedang dalam proses menemukan jenazah, yang akan memakan waktu,” tambahnya.

Pihak berwenang Jeolla Selatan menaikkan peringatan darurat ke tingkat tertinggi dan mengerahkan semua personel penyelamat dan polisi yang tersedia ke lokasi kecelakaan.

Baca Juga:Pernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju WashingtonPendukung Maccabi Tel Aviv Slogan Anti-Arab: Siapa Penyulut Amsterdam Rusuh?

Penjabat Presiden Choi Sang-mok mendeklarasikan daerah Muan sebagai zona bencana khusus saat ia mengunjungi lokasi kecelakaan untuk menginstruksikan para pejabat agar melakukan upaya maksimal untuk operasi pencarian.

Choi juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada anggota keluarga yang ditinggalkan dan berjanji untuk menawarkan mereka semua bantuan pemerintah yang memungkinkan.

0 Komentar