Sebelumnya pada September, Federasi Industri Thailand juga telah memangkas target penjualan kendaraan domestiknya untuk tahun ini sebanyak 200.000 unit menjadi 550.000. Dikatakan bahwa utang rumah tangga yang tinggi dan aturan pinjaman yang lebih ketat telah memukul permintaan.
Sebenarnya, ekonomi terbesar kedua di Asia Tenggara ini tumbuh 2,3% pada kuartal kedua (Q2) 2024 yoy. Terjadi peningkatan pertumbuhan 1,6% dari kuartal sebelumnya.
Namun, secara kuartal ke kuartal (qtq), ekonomi Thailand melambat menjadi 0,8% pada Q2 ini. Padahal sebelumnya ada ekspansi 1,2% di Januari hingga Maret. Kementerian Keuangan Thailand sendiri juga memprediksi pertumbuhan ekonomi sebesar 2,7% untuk tahun 2024. Tahun lalu, pertumbuhan Thailand hanya 1,9%, tertinggal dari negara-negara tetangga.
Bagaimana dengan Indonesia?
Baca Juga:Slow Living di Kota SalatigaSong Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar Surat
Beberapa tanda-tanda yang mengindikasikan bahwa sebuah negara mungkin akan mengalami krisis ekonomi meliputi penurunan tajam dalam pertumbuhan ekonomi, inflasi yang tidak terkendali, peningkatan tingkat pengangguran, dan defisit anggaran yang membengkak.
Selain itu, ketidakstabilan politik dan ketidakpastian kebijakan juga dapat menjadi indikator bahwa sebuah negara sedang menuju krisis ekonomi.
Sebelum pandemi, ekonomi Indonesia mampu tumbuh di kisaran 5% pada periode 2014-2019, di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi global yang berada di kisaran 3,1%. Akibat pandemi Covid-19, pada tahun 2020 ekonomi Indonesia mengalami kontraksi 2,1%.
Berbagai intervensi pemerintah melalui program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mampu mendorong ekonomi Indonesia untuk pulih lebih cepat dan kuat. Pada 2021, ekonomi Indonesia kembali tumbuh positif sebesar 3,7%.
Tahun berikutnya, ekonomi Indonesia tumbuh kuat 5,3%. Meski Indonesia dihadapkan pada ketidakpastian ekonomi global, ekonomi domestik masih tetap stabil tumbuh di kisaran 5%.Pada 2025, situasi ekonomi global diperkirakan masih akan menghadapi tantangan besar.
Menurut proyeksi IMF, pertumbuhan ekonomi global akan mencapai 3,2% pada 2025. Yang awalnya, IMF memberikan prediksi angka 3,3% untuk pertumbuhan ekonomi global pada 2025. Namun, prediksi tersebut dipangkas menjadi 3,2% lantaran adanya peringatan meningkatnya risiko perang dan proteksionisme perdagangan.
Indonesia diproyeksikan mengalami pertumbuhan ekonomi yang positif, dengan angka perkiraan meningkat dari 4,9 persen menjadi antara 5 hingga 5,1 persen untuk tahun 2024. Pertumbuhan ekonomi ini didorong oleh konsumsi sektor swasta yang stabil, dengan elemen permintaan investasi dan ekspor serta belanja pemerintah yang menunjukkan tren positif.