EKONOMI Selandia Baru mengalami resesi setelah tercatat minus 1 persen pada kuartal III 2024 (qtq). Angka itu lebih rendah dari prediksi pasar yang memperkirakan kontraksi 0,2 persen.
Laju ekonomi kuartal II juga direvisi dengan mencatat penurunan sebesar 1,1 persen. Dua kuartal berturut-turut mengalami penurunan adalah definisi teknis dari resesi.
Jika mengesampingkan pandemi, ini adalah penurunan dua kuartal terbesar sejak kemerosotan ekonomi yang sangat dalam pada tahun 1991.
Baca Juga:Slow Living di Kota SalatigaSong Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar Surat
Usai angka pertumbuhan ekonomi dirilis, dolar Selandia Baru menyentuh titik terendah baru dalam dua tahun di NZ$ 0,5614 per dolar, setelah sebelumnya turun 2,2 persen setelah pelonggaran kebijakan hawkish dari The Federal Reserve AS.
Kontraksi laju ekonomi memperkuat alasan bank sentral Reserves Bank of New Zealand (RBNZ) untuk pemotongan suku bunga yang lebih agresif, setelah sebelumnya memangkas 125 basis poin menjadi 4,25 persen.
Menteri Keuangan Selandia Baru Nicola Willis menuding kebijakan bank sentral berperan atas kontraksi ekonomi. Pelemahan itu terjadi di seluruh industri, khususnya pada bidang manufaktur, utilitas, dan konstruksi.
Pengeluaran rumah tangga dan pemerintah turun pada kuartal tersebut, sementara investasi dan ekspor juga tersendat. Disampaikan pula Nicola Willis bahwa mengatakan ekonomi kini telah berkontraksi selama delapan kuartal berdasarkan basis per kapita. Penurunan tersebut mencerminkan dampak inflasi yang tinggi terhadap ekonomi.
Untuk laju ekonomi tahun berjalan, output turun tajam sebesar 1,5 persen, penurunan paling tajam sejak pandemi dan jauh di luar perkiraan penurunan sebesar 0,4 persen.
Mengingat populasi negara kepulauan Pasifik Selatan tersebut tumbuh sebesar 1,2 persen menjadi 5,35 juta sejak awal tahun hingga September, PDB per kapita turun lebih besar lagi sebesar 2,1 persen.
Analis masih berharap bahwa yang terburuk telah berakhir bagi perekonomian, mengingat Reserves Bank of New Zealand (RBNZ) telah memangkas biaya pinjaman sebesar satu persen penuh pada kuartal ini.
Argentina salah satu negara mengalami resesi
Baca Juga:Pernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju WashingtonPendukung Maccabi Tel Aviv Slogan Anti-Arab: Siapa Penyulut Amsterdam Rusuh?
Selandia Baru menyusul negara-negara lain yang telah lebih dulu mengalami resesi, salah satunya adalah Argentina. Negara yang dikenal dengan kelahiran para legenda sepak bola itu mengalami kejatuhan ekonomi yang parah.