Salah satu sumber mengatakan kepada Reuters bahwa hasil awal menunjukkan pesawat itu telah diserang oleh sistem pertahanan udara Pantsir-S Rusia, dan komunikasinya telah dilumpuhkan oleh sistem peperangan elektronik saat mendekati Grozny.
“Tidak seorang pun mengklaim bahwa itu dilakukan dengan sengaja,” kata sumber itu. “Namun, dengan mempertimbangkan fakta-fakta yang ada, Baku berharap pihak Rusia mengakui penembakan jatuh pesawat Azerbaijan itu.”
Caliber, situs web berita Azerbaijan, juga menuduh bahwa pesawat itu telah ditembaki oleh sistem pertahanan udara Pantsir-S Rusia saat mendekati Grozny. Situs itu mempertanyakan mengapa otoritas Rusia tidak menutup bandara setelah serangan pesawat nirawak Rabu, dan mengapa pesawat itu tidak melakukan pendaratan darurat di Grozny atau di bandara Rusia lainnya di dekatnya setelah diserang.
Baca Juga:Slow Living di Kota SalatigaSong Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar Surat
Ada juga spekulasi di media Rusia bahwa pesawat itu mungkin telah ditembak jatuh oleh pertahanan udara Rusia yang mengiranya sebagai pesawat nirawak Ukraina.
Saluran Telegram Fighterbomber, yang diyakini dijalankan oleh Ilya Tumanov, seorang kapten di angkatan darat Rusia, merilis klip yang memperlihatkan lubang-lubang di reruntuhan pesawat, yang menurut beberapa orang menyerupai jenis kerusakan akibat ledakan pecahan peluru. Fighterbomber mengatakan tidak mungkin lubang-lubang itu disebabkan oleh serangan burung.
Pakar penerbangan Kazakhstan Serik Mukhtybayev mengatakan kepada kantor berita Orda bahwa tabrakan burung yang menyebabkan jatuhnya pesawat hampir tidak mungkin. Ini mengingat ketinggian pesawat saat mengalami masalah. Ia menunjuk dampak eksternal sebagai kemungkinan penyebabnya.
Data pelacakan penerbangan dari Flightradar24.com menunjukkan pesawat itu membentuk apa yang tampak seperti angka delapan saat mendekati bandara di Aktau, ketinggian pesawat naik turun secara substansial selama menit-menit terakhir penerbangan sebelum menyentuh tanah.
Secara terpisah, FlightRadar24 mengatakan secara daring bahwa pesawat tersebut telah menghadapi “gangguan GPS yang kuat” yang “membuat pesawat tersebut mengirimkan data ADS-B yang buruk”, mengacu pada informasi yang memungkinkan situs web pelacakan penerbangan untuk mengikuti pesawat yang sedang terbang. Rusia sebelumnya telah disalahkan karena mengganggu transmisi GPS di wilayah yang lebih luas.
Rusia sebelumnya telah menggunakan teknologi pengacauan untuk mempertahankan diri dari serangan pesawat nirawak, dan beberapa laporan menunjukkan bahwa Chechnya mengalami serangan semacam itu sesaat sebelum kecelakaan itu.