Terungkap Penyebab Kecelakaan Bus dengan Truk di Jalan Tol Pandaan-Malang Kilometer KM77+200

Proses evakuasi bus rombongan SMP IT Darul Qur\'an Mulia Putri Bogor usai mengalami kecelakaan maut di Jalan To
Proses evakuasi bus rombongan SMP IT Darul Qur\'an Mulia Putri Bogor usai mengalami kecelakaan maut di Jalan Tol Pandaan-Malang arah Malang pada KM 77+200 A, Senin (23/11/2024). (Foto: Humas Polres Malang)
0 Komentar

TIM gabungan Polda Jatim dan Polres Malang akhirnya mengungkap penyebab kecelakaan bus dengan truk di Jalan Tol Pandaan-Malang Kilometer (KM) 77+200, yang menewaskan empat siswa dan belasan luka luka.

Dari hasil penyidikan di lapangan serta meminta keterangan saksi akhirnya terungkap bahwa penyebab kecelakaan tersebut disebabkan faktor suhu mesin pada truk yang melebihi batas normal atau overheat, serta gangguan sistem pengereman.

“Kondisi mesin yang overheat menyebabkan truk tidak mampu menanjak dan berhenti di bahu jalan,” kata Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Komarudin di Surabaya, Kamis (26/12).

Baca Juga:Slow Living di Kota SalatigaSong Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar Surat

Tim sudah memeriksa sopir truk, berdasarkan interogasi terhadap sopir truk berinisial SW, kendaraannya mengalami overheat. “Kendaraan (truk) panas,” katanya.

Saat itu, lanjutnya, sopir hendak menepikan kendaraan di bahu jalan kemudian menghentikan kendaraan dan turun dari kendaraannya. Lalu, sopir SW mencoba mengendalikan truknya yang berhenti itu dengan mengganjal roda belakangnya. “Namun, ganjalan tersebut tidak sempurna sehingga mengakibatkan truknya meluncur ke bawah hingga sejauh 800 meter.,” katanya.

Dijelaskan, kelebihan suhu pada mesin itu juga berdasarkan hasil pengecekan oleh tim teknisi dari pihak produsen truk tersebut. Pada dokumen pemeriksaan tentang mesin, radiator, handbrake, reservoir break, dan silinder rem, diketahui kendaraan yang saat kejadian sedang memuat pakan ternak seberat 11,2 ton itu mengalami kerusakan berupa terputusnya selang radiator, dan gangguan kondisi rem.

Pada Juli sampai Desember kendaraan tersebut sudah menjalani pemeriksaan, tapi tidak secara menyeluruh. Hal itu dibuktikan dengan adanya kolom pemeriksaan temperatur dan radiator truk yang tidak dilakukan, pada Juli, Agustus. September, November, dan Desember 2024. “Pada Oktober pemeriksaan hanya di radiator ini karena keluhan sopir truk, jadi pemeriksaan tidak secara keseluruhan,” katanya.

Selain itu, truk tersebut mengalami gangguan pada sistem pengereman. Sehingga saat terparkir di bahu jalan dengan kontur turun akibat mesin mengalami kenaikan suhu, truk tersebut bergerak mundur ke arah berlawanan.

Saat berhenti di bahu jalan, sesungguhnya sopir truk telah turun untuk mengganjal roda bagian depan dengan balok kayu, dengan kondisi mesin kendaraan masih menyala.

0 Komentar