DALAM sebuah wawancara dengan CBS News’ 60 Minutes, dua agen Mossad yang memimpin operasi yang dijuluki Mossad sebagai “Operasi Pager”, mengungkapkan bahwa rencana untuk menargetkan Hizbullah dengan alat komunikasi jebakan telah dimulai sejak 10 tahun yang lalu, dimulai dengan walkie-talkie jebakan.
Para agen, dikutip dari Aljazeera, Selasa (24/12/2024) yang tampil bertopeng dan disebut oleh saluran tersebut dengan nama samaran, mengatakan bahwa baterai perangkat tersebut dicurangi di fasilitas Mossad di Israel, dan mencatat bahwa intelijen Israel menciptakan serangkaian perusahaan fiktif yang kompleks secara internasional untuk mengembangkan dan mendistribusikan perangkat tersebut.
Hizbullah membeli lebih dari 16 ribu alat peledak ini dengan harga yang bagus, dan beberapa alat ini digunakan untuk melawan elemen-elemen Hizbullah pada 18 September, kata mereka, dengan catatan harganya tidak murah agar tidak menimbulkan kecurigaan partai.
Baca Juga:Slow Living di Kota SalatigaSong Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar Surat
Salah satu agen mengatakan bahwa Mossad mengetahui bahwa Hizbullah ingin membeli perangkat komunikasi dari Gold Apollo di Taiwan.
Pager Gold Apollo ramping dan mengkilap serta dapat dimasukkan ke dalam saku, tetapi tidak sesuai dengan rencana Mossad, yang menginginkan pager yang lebih besar agar dapat menempatkan bahan peledak di dalamnya, sehingga pada 2022 dia mulai mengembangkan pager jebakan yang lebih besar.
Dia berbicara tentang masalah selama pengembangan pager jebakan, terkait dengan ukurannya yang besar dan berat, serta kekhawatiran tentang meyakinkan Hizbullah untuk membelinya, dan mencatat diskusi antara dia dan kepala Mossad David Brennai tentang masalah ini.
Dia mengungkapkan bahwa Mossad kemudian mempromosikan pager tersebut melalui iklan palsu di YouTube, menggembar-gemborkan kelebihannya, menggambarkannya sebagai pager yang kuat, tahan debu dan air, serta daya tahan baterainya yang lama.
“Ini menjadi produk pager terbaik di dunia,” kata agen tersebut, yang oleh CBS disebut sebagai Gabriel, dan menambahkan bahwa promosi pager tersebut membuat beberapa orang di luar Hizbullah ingin membelinya.
Dia menjelaskan bahwa Mossad menciptakan sebuah perusahaan cangkang di Hungaria untuk mengelabui Gold Apollo agar mau bekerja sama dengan mereka dalam memproduksi perangkat, yang sepenuhnya diproduksi oleh intelijen Israel, dan mencatat bahwa Mossad mempekerjakan “agen penjualan” di perusahaan cangkang tersebut untuk memasarkan perangkat yang telah di-upgrade.