Pada tanggal 17 September 2024, pendudukan Israel melancarkan serangan siber yang menyebabkan ledakan ribuan perangkat pager nirkabel yang digunakan oleh warga sipil dan pejuang Hizbullah di pinggiran selatan Beirut, serta di Lebanon selatan, Lembah Bekaa, dan sebagian Suriah. Serangan tersebut mengakibatkan puluhan orang mati dan melukai lebih dari 3.000 orang, dengan sebagian besar cedera mengenai mata, tangan, dan perut.
Netanyahu mengakui pada 10 November, menurut Otoritas Penyiaran Israel, bahwa operasi untuk meledakan pager dan membunuh Sayyed Hassan Nasrallah dilakukan meskipun ada pertentangan dari pejabat senior di lembaga keamanan.