MANTAN Presiden RI Ke-7 Joko Widodo sudah lengser dari kursi presiden. Namun demikian, janji Jokowi untuk balik ke Solo pada akhirnya dikhianati sendiri. Berselang hanya beveapat minggu, Jokowi bukannya mundur dari politik, justru semakin intens melakukan kerja-kerja politik.
Jokowi dalam Pilkada 2024 mengklaim telah melakukan dukungan dan juga terlibat aktif mengindorse puluhan calon Kepala Daerah tersebar di berbagi wilayah. Diakui, Jokowi dinilai tetap mampu dan berhasil menunjukkan kekuatan politiknya dengan mendukung calon-calon tertentu dalam Pilkada, seperti kemenangan kandidat gubernur di Jawa Tengah
PDIP Pecat Jokowi
Jokowi pada akhirnya harus kehilangan rumah singgah partainya yakni PDI-P. Yang lebih mengerikan bagi karir politik Jokowi ketika pada akhirnya PDI-P pecat disaat dirinya sudah tidak menjabat Presiden.
Baca Juga:Slow Living di Kota SalatigaSong Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar Surat
Langkah PDI-P melengserkan Jokowi dinilai sangat sadis dan kejam. Namun, jika dilihat perspektif politik, justru langkah tersebut dianggap puncak balas dendamnya PDI-P terhadap pengkhianatannya ke PDI-P.
Hanya saja, alasan politik balas dendam PDI-P ke Jokowi dianulir oleh Ganjar Pranowo. Ketua DPP PDIP Ganjar Pranowo mengatakan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri konsisten dan menunjukkan penghormatan kepada Joko Widodo (Jokowi) karena baru memecatnya usai lengser dari kursi presiden.
Ganjar seolah menolak melengserkan Jokowi dengan menyebut PDIP sebagai salah satu parpol pengusung Jokowi di Pilpres 2019 lalu pernah berkomitmen terus mendukung pemerintahan presiden ke-7 RI itu hingga selesai.
Kesalahan Terbesar Jokowi
Menurut Mantan Capres 2024, Ganjar Pranowo, apa yang diambil dan menjadi langkah PDIP ini bisa jadi pelajaran bagi seluruh kader agar mengikuti aturan dan pimpinan partai, kecuali ingin bernasib serupa seperti Jokowi.
Dalam perjalanan politik selama 2 periode PDI-P vdan Jokowi berkuasa, pada akhirnya hubungan mereka harus kandas. Menurut catatan penulis , kesalahan terbesar yang dilakukan oleh Mantan Walikota Solo ini adalah Jokowi dianggap telah menyalahgunakan kekuasaannya secara brutal meloloskan dan mencalonkan putranya Gibran Rakabuming maju di Pilpres 2024 menjadi wakil Prabowo Subianto.
Jokowi telah dianggap terbuka dan terbukti merusak konstitusi dengan melakukan intervensi di MK. Intervensi Jokowi sukses besar dengan hasil Putusan MK yang sangat memihak kepentingan Jokowi. Putusan MK Nomor 90/PUU-XXI/2023 yang telah memaknai Pasal 169 huruf q UU MK terkait ketentuan persyaratan usia minimal untuk menjadi calon presiden dan/atau wakil presiden (capres-cawapres).