Jokowi Dipecat, Hasto Ditetapkan Tersangka  Hingga Megawati Jadi Labrak KPK

Jokowi Dipecat, Hasto Ditetapkan Tersangka  Hingga Megawati Jadi Labrak KPK
Heru Subagia
0 Komentar

Dalam. Kesempatan beberapa bulan yang lalu, untuk kesekian kalian Megawati terus menggaungkan pembelaannya ke Hasto PDI-P. Ucapan Ketum PDIP tersebut disinyalir sebagai keseriusan reaksinya terhadap ancaman kriminalisasi orang kedua di PDI-P, Hasto.

Ini adalah petikan kalimat Megawati,” Saya harus ya bilang, kalau Hasto itu ditangkap, saya datang. Saya enggak bohong. Kenapa? Saya ketua umum, bertanggung jawab kepada warga saya, dia adalah Sekjen saya,” ujar Megawati dalam acara peluncuran buku Pilpres 2024: Antara Hukum, Etika dan Pertimbangan Psikologis, yang berlangsung pada Kamis (12/12/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Megawati mendorong para praktisi hukum yang hadir untuk mengkritisi penanganan kasus Harun Masiku.

Jokowi Balas

Baca Juga:Slow Living di Kota SalatigaSong Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar Surat

Politik itu dinamis vdan betul-betul susah dibaca dan ditebak. Hanya saja, ada metode untuk dapat merangkai sebuah peristiwa dan hadir sebagai korelasi dan akhirnya muncul sebuah kesimpulan. Mesti tidak sepenuhnya benar, namun kesimpulan tersebut bukan berdiri sendiri akan akan tegalot proses kerja sama, elaborasi peristiwa.

Penulis mengambil kesimpulan jika dijadikan tersangka Hasto oleh KPK adalah proses panjang politik tarik menarik kekuatan dan juga hukumannya yang harus dipikul oleh pihak yang kalah. Ronde pertama, Jokowi pada akhirnya dibuang dari PDIP setelah tidak menjabat presiden. Ini adalah kemenangan PDIP.

Ronde kedua, pada akhirnya Hasto harus menerima sebagai proxy kekalahan dkubu PDIP. Ini adalah pertunjukan orkestra politik saangat menarik. Ternyata, kubu Jokowi CS berhasil melakukan manuver langsung atau lewat pihak ketiga. Akhirnya, Hasto harus taat hukum sebagaimana warga lainnya.

Pertanyaan selanjutnya, apakah Megawati akan membela Hasto dengan segera datang melabrak KPK?

Penulis: Pengamat Politik-Ekonomi, Heru Subagia

0 Komentar