Pada masa itu, kerap terjadi perpindahan tempat ibadah sampai kemudian menetap di satu tempat. Rumah ibadah ini masih dapat dilihat sampai sekarang, tetapi telah beralih fungsi menjadi pastori jemaat yang beralamat di Jl. Pulasaren No. 33 Cirebon.
Dari catatan tahun 1885 diketahui bahwa jumlah anggota jemaatnya sebanyak 39 orang. Mereka terdiri atas 10 orang Jawa Barat, 13 orang keturunan Cina, dan 16 orang keturunan Indo serta Ambon. Secara persentase, jumlah anggota jemaat dari suku Sunda lebih sedikit daripada etnis lain dari luar Jawa Barat.
Gereja ini pun resmi berdiri pada 14 November 1934 dengan Rad Ageng (Majelis Besar) pertama diketuai oleh Penginjil J. Iken dari Nederlandse Zendelings Vereeniging (NZV) dari Belanda, penulis D. Abednego, dan bendahara Tan Goan Tjong.