Jejak Nederladsche Zendifsvereeninging hingga Gereja Kristen Pasundan Cirebon

Gereja Kristen Pasundan Cirebon
Gereja Kristen Pasundan Cirebon
0 Komentar

Pada tahun 1863 tiga orang utusan pertama Nederladsche Zendifsvereeninging yaitu Cabrs, D.J. van der Kinden dan G.J. Grashuis , tiba di Tanjung Priuk dan melanjutkan perjalanan ke Bandung. Tetapi karena kesulitan mendapatkan izin kerja D.J. van der Linden pindah ke Cirebon, kemudian ke Indramayu.

D.J van der Linden memulai pelayanan di Cirebon bulan November 1863. Saat itu belum mendapatkan ijin dari keresidenan Cirebon, tetapi hal ini tidak menghambat pelayanan yang dilakukan. Dalam waktu satu tahun pelayanan setelah tiba di Cirebon dibaptislah seorang ibu keturunan Tionghoa yang bernama ibu Salaber. Mengingat saat itu ijin belum didapatkan maka pelaksanaan baptisan dilaksanakan oleh JGW Krol, seorang pendeta Indeshe Kerk. Kurun waktu setahun pelayanannya sudah tercatat 5 orang yang dilayani, yaitu Salaber dan satu keluarga asal Tegal.

Pada tahun 1863, Nederladsche Zendifsvereeninging mengutus seorang tenaga penginjil yang akan melayani di Cirebon, bernama Atze Dijkstra. Ia berangkat dari Nederland bulan 21 Oktober 1863, dan tiba di Batavia, 22 Januari 1864. Lalu melanjutkan perjalanan ke Cirebon dan bersahabat dengan seorang perwira keturunan Tionghoa yang bernama Letnan Ong Paw.

Baca Juga:Slow Living di Kota SalatigaSong Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar Surat

Dalam empat tahun pelayanannya, Dijkstra berhasil membaptiskan dua orang Sunda asli, dan seorang Tionghoa bersama keluarganya. Orang Tionghoa itu diketahui bernama Letnan You Pow. Lalu, jemaat kecil ini beribadah di salah satu ruangan rumah Letnan You Pow.

Letnan Ong Paw bahkan memberikan tanah dan rumahnya untuk menjadi tempat beribadah jemaat yang menjadi pelayanan A.Dijkstra. Dari pelayanan Dijkstra maka pada tanggal 27 Septembr 1868 dilaksanakan sakramen baptisan kudus atas bapak Sarban dan ibu Widjem. Keduanya, orang pribumi asal Tegal.

Tanggal 5 Desember 1868, Letnan Ong Paw dan istrinya dibaptis. Hubungan baik dengan Letnan Ong Paw ini memperkuat pelayanannya yang dilaksanakan oleh Dijkstra, dibantu oleh Tarub, seorang pribumi yang dikirim secara khusus oleh Anthing. Ia melayani hingga meninggal dunia, 7 Oktober 1893.

Dikutip dari laman Gereja Kristen Pasundan, tahun 1868, dua orang penduduk pribumi dan satu keluarga keturunan Tionghoa di Cirebon menerima pelayanan Baptisan Kudus oleh Dijkstra. Sementara pada tahun itu S. Coolsma mulai mengabarkan Injil di Bogor. Inilah awal mula dari Gereja Kristen Pasundan Cirebon.

0 Komentar