KEPALA Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri Irjen Abdul Karim merespons beredarnya 12 nama personel Polri yang diduga terlibat dalam kasus polisi peras penonton DWP (Djakarta Warehouse Project) 2024.
“Ya, beberapa nama memang ada di situ,” ujar Abdul Karim saat disebutkan nama-nama pihak terkait di gedung Mebes Polri, Selasa, 24 Desember 2024.
Sebelumnya, polisi telah menangkap 18 anggotanya yang diduga melakukan pemerasan terhadap warga negara Malaysia dalam festival musik DWP. Polisi belum mengungkap siapa saja nama-nama yang terlibat.
Baca Juga:Slow Living di Kota SalatigaSong Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar Surat
Belakangan beredar 12 nama yang diduga termasuk dalam daftar 18 orang yang ditangkap. Mereka adalah AKBP Malvino Edward, Kompol Jamalinus, Kompol Zdul Fadlan, AKP Yudhy Triananta Syaeful, dan Iptu Sehatma Manik.
Lalu ada nama Iptu Syaharuddin, Aiptu Armadi Juli Marasi Gultom, Brigadir Fahruddin Rizki Sucipto, Bripka Wahyu Triharyanto, Bripka Ready Pratama, dan Briptu Dodi.
Meski membenarkan ada sejumlah nama di atas yang masuk dalam daftar 18 anggota polisi yang terlibat. Ia tidak menjelaskan lebih lanjut siapa saja nama-nama di atas yang benar-benar tengah diusut Propam dalam kasus pemerasan WNA Malaysia.
Jenderal bintang dua itu mengatakan, dari total 18 orang yang sudah ditangkap mereka terdiri dari personel Polda Metro Jaya, Polres Jakarta Pusat dan Polsek Kemayoran. Mereka semua saat ini ditangani langsung oleh Propam Polri.
Dugaan polisi memeras warga negara Malaysia ini mencuat setelah sejumlah warga negara asal Malaysia mengaku menjadi korban penangkapan oleh polisi selama DWP 2024. Sebuah akun media sosial, @squi***, mengatakan melihat banyak pengunjung ditangkap meski tidak ditemukan barang terlarang.
Festival DWP ini berlangsung di JIExpo Kemayoran Jakpus pada 13-15 Desember 2024. Dalam festival tersebut sejumlah musisi papan atas seperti Steve Aoki, Timmy Trumpet, Armin Van Buuren, hingga Zedd.