BURSA Saham Asia ditutup melemah pada perdagangan di Jumat (20/12). Indeks Jepang dan Indeks China terdampak oleh data inflasi terbaru serta keputusan bank sentral negara terkait dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global.
Dilansir Senin (23/12), berikut ini adalah data pergerakan sejumlah indeks yang tergolong masuk ke Bursa Saham Asia. Indeks rerata ditutup melemah dengan signifikan:
- Hang Seng (Hong Kong): Melemah 0,16 ke 19.720,70.
- CSI 300 (China): Turun 0,45% ke 3.927,74.
- Nikkei 225 (Jepang): Melemah 0,29% ke 38.701,9.
- Topix (Jepang): Turun 0,44% ke 2.701,99.
- KOSPI (Korea Selatan): Jatuh 1,3% ke 2.404,15.
- KOSDAQ (Korea Selatan): Anjlok 2,35% ke 668,31.
- S&P/ASX 200 (Australia): Turun 1,24% ke 8.067.
Pasar Asia secara keseluruhan masih diselimuti oleh sentimen negatif akibat belum pulihnya perekonomian global serta tekanan dari data ekonomi regional.
Baca Juga:Slow Living di Kota SalatigaSong Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar Surat
Bank Sentral China baru-baru ini memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan pinjaman untuk menjaga stabilitas ekonomi.
Adapun keputusan tersebut berupa suku bunga satu tahun yang tetap di 3,1%. Sementara suku bunga lima tahun tetap bertahan di 3,6%. Langkah ini bertujuan mendukung pinjaman korporasi dan rumah tangga. Namun, keputusan tersebut gagal memacu pasar.
Pasar juga menyoroti data inflasi dari Jepang. Inflasi inti (tanpa harga pangan) tercatat naik ke 2,7% atau di atas proyeksi 2,6%. Sementara inflasi utama melonjak ke 2,9% dari 2,3% pada Oktober. Kenaikan ini meningkatkan kekhawatiran pasar terkait langkah kebijakan moneter yang akan diambil oleh Bank of Japan.