Update Insiden Pasar Natal di Magdeburg: 5 Tewas Termasuk Anak Berusia 9 Tahun, 200 Terluka

Penjaga keamanan Sabtu pagi di depan pasar Natal di Magdeburg, Jerman, di mana sebuah SUV menerobos kerumunan
Penjaga keamanan Sabtu pagi di depan pasar Natal di Magdeburg, Jerman, di mana sebuah SUV menerobos kerumunan pada Jumat malam. (Foto: Ebrahim Noroozi/Associated Press)
0 Komentar

Sumber penegak hukum AS mengatakan kepada ABC News bahwa otoritas Jerman memperlakukan serangan itu sebagai insiden teroris.

“Kami menyampaikan belasungkawa terdalam kami kepada keluarga dan orang-orang terkasih dari mereka yang tewas dan terluka dan kepada semua yang terkena dampak insiden mengerikan ini,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller dalam sebuah pernyataan.

“Kami berdiri dalam solidaritas dengan rakyat Jerman yang berduka atas hilangnya nyawa. Amerika Serikat siap memberikan bantuan sementara upaya pemulihan terus berlanjut dan otoritas menyelidiki insiden mengerikan ini,” lanjut pernyataan Miller.

Baca Juga:Slow Living di Kota SalatigaSong Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar Surat

Scholz menyampaikan belasungkawa kepada mereka yang menjadi korban terdampak. “Pikiran saya bersama para korban dan keluarga mereka. Kami berdiri di sisi mereka dan di sisi warga Magdeburg. Terima kasih saya sampaikan kepada para petugas penyelamat yang berdedikasi di saat-saat yang menegangkan ini,” kata Scholz dalam sebuah pernyataan.

Insiden ini terjadi hampir tepat delapan tahun setelah serangan teror serupa di pasar Natal di ibu kota Jerman. Pada 19 Desember 2016, seorang pria menabrakkan truk ke kerumunan di sebuah pasar di Berlin, menewaskan 13 orang dan melukai puluhan orang.

Pejabat penegak hukum AS telah memperingatkan tentang serangan penabrakan kendaraan serupa di wilayah Amerika, khususnya selama musim perayaan.

Sebuah tinjauan ancaman bersama tentang Malam Tahun Baru di Times Square, New York City, misalnya, mencatat penggunaan penabrakan kendaraan sendiri atau bersama dengan taktik lain telah menjadi taktik berulang yang digunakan oleh pelaku ancaman di Barat.

0 Komentar