POLISI memastikan Roman Nazarenco (RN), Warga Ukraina yang menjadi bandar narkoba di Bali tak terkait dengan jaringan gembong narkoba Fredy Pratama. Meski Roman ditangkap di Thailand.
“Ya, ini kasus tidak ada kaitan dengan Fredy,” kata Direktur Tindak Pidana Narkoba (Dirtipidnarkoba) Bareskrim Polri Brigjen Mukti Juharsa di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu, 22 Desember 2024.
Mukti menduga Thailand surganya pelarian buronan narkotika. Terbukti, masih banyak buronan Bareskrim Polri yang berada di Negeri Gajah Putih itu
Baca Juga:Slow Living di Kota SalatigaSong Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar Surat
“Banyak DPO kita di Thailand ya. Masih banyak DPO kita di Thailand,” ujar Mukti.
Mukti mengaku akan menggandeng Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri untuk bersama-sama ke Thailand menangkap para pelaku narkoba yang kabur ke Thailand. Termasuk menangkap bandar besar narkoba Fredy Pratama yang kabur ke Thailand sejak 2014.
“Nanti mungkin dengan bantuan dari Hubinter, kita bisa sama-sama ke sana, sama untuk melakukan penangkapan lagi. Ya, kalau Freddy pasti akan kita tangkap,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Polri menangkap Roman di Thailand saat hendak pergi ke Dubai. Ia kabur sejak Mei 2024 dan berada di Thailand selama 109 hari.
Mukti mengatakan RN ini adalah otak dari clandestine lab yang memproduksi narkotika jenis mephedrone dan ganja hidroponik di Badung, Bali. Dia mengendalikan pembuatan narkotika di Bali mulai dari membuat laboratorium sampai memesan barang. Dia juga yang membuat basement di sebuah villa di Bali.
“Ada villa yang tanpa basement tapi dia ada basement di dalam sendiri, underground. Itu lahmereka yang merancang,” ungkap Mukti.
Penangkapan warga Ukraina itu dibantu pihak Imigrasi Thailand. Setelah diringkus, Divisi Hubungan Internasional (Hubinter) Polri dan Dittipidnarkoba Bareskrim Polri langsung menjemput ke Thailand.
Baca Juga:Pernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju WashingtonPendukung Maccabi Tel Aviv Slogan Anti-Arab: Siapa Penyulut Amsterdam Rusuh?
Kini, pelaku dibawa ke Bareskrim Polri untuk pemeriksaan intensif. Guna mendalami jaringan narkoba melalui clandestine lab yang memproduksi narkotika jenis mephedrone dan ganja hidroponik di Kabupaten Badung, Bali.