SEBANYAK 1.200 eks Jamaah Islamiyah (JI) dari eks Karesidenan Surakarta, Semarang dan Kedu mendeklarasikan pembubaran organisasi tersebut serta menyatakan kembali ke pangkuan NKRI, Sabtu, 21 Desember 2024. Kegiatan digelar di Convention Hall Terminal Tirtonadi Solo, Jawa Tengah. Deklarasi juga diikuti secara daring oleh 6.800 eks anggota JI lainnya melalui platform Zoom.
Kepala Kepolisian RI (Kapolri), Jenderal Listyo Sigit Prabowo menghadiri langsung deklarasi tersebut. Tampak pula Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komisaris Jenderal Eddy Hartono, Kepala Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri Inspektur Jenderal Sentot Prasetyo, Menteri Sosial Saifullah Yusuf, dan sejumlah pejabat lainnya. Deklarasi juga dihadiri tokoh dan amir eks JI di antaranya Alfian, Hammad (Ma’had Aly), Qosdi (Darusy Syahadah), Tengku Azhar, dan lainnya.
Kapolri mengatakan pihaknya menyambut baik eks JI yang kembali ke NKRI. “Kami mewakili rekan-rekan semua di Polri dan juga tentunya negara mengucapkan terima kasih, dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada kerja keras bersama dari teman-teman BNPT dan Densus 88 atas kolaborasinya,” ujar Sigit seusai deklarasi, Sabtu, 21 Desember 2024.
Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington
Blak-Blakan Eks Petinggi Jamaah Islamiyah: Militer JI Ikut Dibubarkan, Senjata DiserahkanMenurutnya, kolaborasi ini sangat luar biasa dan tidak begitu saja terjadi. Ia mengatakan sebelum ini sudah melakukan pertemuan sebanyak 45 kali bersama eks JI. “Sampai deklarasi di Solo,” katanya.
Ia mengatakan dalam penanganan ini telah melakukan pendekatan persuasif. Tidak hanya itu, dalam prosesnya saling mengingatkan memperkuat NKRI. “Tentunya kami sudah memiliki komitmen bersama-sama menjaga, bergabung dan memperkuat NKRI. Dalam prosesnya kami akan bersama-sama saling mengingatkan bersama-sama melakukan pendampingan dengan seluruh stakeholder,” kata dia.
Cerita Eks Amir Jamaah Islamiyah Para Wijayanto soal Evaluasi dan Alasan Pembubaran JILebih lanjut Kapolri mengajak eks JI dalam membangun negara untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045. “Untuk seluruh sahabat-sahabat eks JI yang jelas tentunya butuh keikhlasan bersama. Dan semangat untuk bersama-sama saling mengingatkan membangun bangsa untuk menjadi negara yang lebih baik,” ucap dia.
Dalam pidato sambutannya, Kepala Densus 88 Antiteror Polri Inspektur Jendral Sentot Prasetyo, mengemukakan keberhasilan pembubaran itu merupakan hasil pendekatan dialogis, persuasif, dan edukatif. “Terbukti lebih efektif dalam meredam ideologi radikal daripada pendekatan represif,” ujar Sentot.