Pezeshkian mengutuk serangan rezim Tel Aviv terhadap Suriah dan menyatakan kekecewaannya yang mendalam terhadap sikap diam organisasi internasional, terutama Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Sementara itu, Rusia mengutuk pencaplokan wilayah Suriah oleh Israel, kata Presiden Rusia Vladimir Putin saat konferensi pers akhir tahun yang digelar pada Kamis (19/12/2024).
“Berbagai pihak dapat menilai bahwa Israel sedang bertindak sesukanya. Rusia mengutuk perampasan wilayah Suriah mana pun. Ini jelas, posisi kami di sini tidak tunduk pada penyesuaian apa pun,” ucap Putin.
Baca Juga:Song Jae-rim Ditemukan Meninggal Penyebab Kematian Belum Terkonfirmasi, Ada 2 Lembar SuratPernah Ditolak Amerika Serikat, Kini Presiden Prabowo Subianto Menuju Washington
“Namun, Israel juga menyelesaikan masalah terkait keamanan untuk dirinya sendiri,” lanjut pemimpin Rusia tersebut.
Rusia berharap Israel akan menarik diri dari wilayah Suriah suatu hari nanti, tetapi kini Israel terus mengirim pasukan ke Suriah dan memperkuat posisinya di sana, kata Putin.
“Bagaimanapun juga, penerima manfaat utama dari peristiwa yang sedang berlangsung di Suriah … Penerima manfaat utama, menurut pendapat saya, adalah Israel,” kata Putin menambahkan.
Selain itu, Putin menyerukan adanya penyelesaian masalah Kurdi dengan otoritas yang menguasai wilayah Suriah.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada awal Desember menyatakan bahwa perjanjian mengenai pemisahan pasukan Israel dengan Suriah di Dataran Tinggi Golan, yang dicapai tak lama setelah Perang Yom Kippur 1973, sudah tidak berlaku.
Dia beralasan bahwa militer Suriah telah meninggalkan posisinya setelah pemerintahan Assad jatuh.
Netanyahu kemudian memerintahkan tentara Israel untuk menduduki zona demarkasi.
Sedangkan pada Ahad (15/12/2024), pemerintahan Netanyahu menyetujui rencana untuk melipatgandakan populasi Israel di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi.